'Sopir Truk Dipenjara, Koruptor Bebas Tertawa' Ribuan Sopir Truk Blokir Exit Tol Soroja Bawa Spanduk

ribuan sopir truk tersebut terlihat memblokade akses jalan exit tol Soreang-Pasir Koja (Soroja), sejak pukul 12.00 WIB.

Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Ravianto
Adi Ramadhan Pratama/Tribun Jabar
KORUPTOR BEBAS TERTAWA - Aksi solidaritas tolak kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) di wilayah Kabupaten Bandung, berujung pemblokiran jalan oleh ribuan supir truk pada Kamis (19/6/2025). Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Aksi solidaritas tolak kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) di wilayah Kabupaten Bandung, berujung pemblokiran jalan oleh ribuan sopir truk pada Kamis (19/6/2025).

Terpantau Tribun Jabar, ribuan sopir truk tersebut terlihat memblokade akses Exit Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja), sejak pukul 12.00 WIB. 

Akibatnya, akses lalu lintas yang menuju ke jalan exit Tol Soroja lumpuh total.

SOPIR TRUK - Ribuan sopir truk di seluruh wilayah Kabupaten Bandung memblokade akses jalan exit tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) pada Kamis (19/6/2025). Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama.
SOPIR TRUK - Ribuan sopir truk di seluruh wilayah Kabupaten Bandung memblokade akses jalan exit tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) pada Kamis (19/6/2025). Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama. (Adi Ramadhan Pratama/Tribun Jabar)

Salah satu sopir sekaligus perwakilan Komunitas Engkel Mania Indonesia, Irvan Dinarya (35) mengatakan kebijakan ODOL tersebut sangat merugikan para pengemudi truk.

"Meskipun saat ini kebijakan atau peraturan itu masih disosialisasi. Tapi bagi kami itu akan merugikan," ujarnya saat ditemui di exit Tol Soroja pada Kamis (19/6/2025).

Irvan menjelaskan, salah satu yang membuat kebijakan itu akan sangat merugikan, yaitu lantaran muatan barang yang diangkut sopir akan berkurang.

Baca juga: BREAKING NEWS Ribuan Sopir Truk Bandung Blokade Jalan Exit Tol Soroja, Ini yang Mereka Perjuangkan

Sedangkan, harga di pasar tidak stabil.

"Contoh gini, kebanyakan yang demo muatan sayuran, kalau muatan sayuran kan harga sayuran fluktuatif kan naik turun naik turun, Kalau di kala harga sayuran turun, terus kita bawa muatan sedikit, jadinya rugi," katanya.

Dengan adanya hal tersebut, Irvan berharap, pemerintah bisa kembali meninjau kembali kebijakan itu.

Sebab jika tidak dituruti oleh pemerintah, para sopir akan menggelar aksi serupa dikemudian hari.

"Ya kalau harapan dari dari sopir untuk ODOL itu dibatalkan saja. Ya di tinjau lagi regulasinya bagaimana efeknya buat para sopir. Mungkin kalau masih tetap ditetapkan, kedepannya mungkin bakal ada aksi seperti ini lagi. Sampai mungkin peraturannya ya semua kita dihapuskan lah," ucapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved