Tak Bisa Berobat, Junaedi Warga Compreng Subang Derita Tumor Kandung Kemih Butuh Uluran Tangan

Satu lagi warga Subang ditemukan sakit tak bisa berobat akibat faktor ekonomi keluarga. Junaedi menderita tumor kandung kemih.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Giri
Dok. Pribadi
DERITA TUMOR - Junaedi yang menderita tumor kandung kemih hanya bisa tergolek di rumah. Junaedi butuh uluran dermawan untuk membantunya berobat. 

Laporan Kontributor Trobunjabar.id Subang, Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Satu lagi warga Subang ditemukan sakit tak bisa berobat akibat faktor ekonomi keluarga.

Junaedi warga Dusun Kiarapayung RT 018 RW 005, Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, masih mengharapkan adanya dermawan yang mau membantu termasuk dari pihak Pemerintah Kabupaten Subang.

Junaedi saat ini menghadapi perjuangan hidup dan mati melawan tumor ganas di kandung kemih.

Kondisi ini tidak hanya menguras fisik dan mental, tapi juga secara ekonomi. Terlebih Junaedi berasal dari keluarga tidak mampu dan merupakan penerima bantuan sosial PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai).

Junaedi mengaku, awal gejala dirasakan berupa nyeri saat buang air kecil, yang kemudian disusul dengan munculnya darah dalam urine. 

"Saya sempat  berobat ke Klinik Bunda Maryam di Jatireja, kemudian dirujuk ke RSUD Subang dan menjalani tindakan TURBT (transurethral resection of bladder tumor). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor yang tumbuh di kandung kemihnya bersifat ganas," ucapnya.

Junaedi juga mengaku sempat menjalani perawatan lanjutan di RS Santosa Bandung Central dan RS Hasan Sadikin Bandung. 

"Hasil CT scan menunjukkan bahwa 75 persen kandung kemih telah dipenuhi tumor, sehingga operasi pengangkatan total kandung kemih menjadi satu-satunya pilihan," katanya.

Lanjut Junaedi, proses operasi sempat tertunda karena mengalami anemia dan harus menjalani transfusi darah sebanyak enam kantong. 

"Operasi akhirnya dilakukan pada 28 April 2025, tetapi luka jahitannya mengalami komplikasi serius sehingga harus dirawat kembali," tuturnya.

Dia bisa kembali berobat dan menjalani operasi lanjutan agar penyakitnya bisa sembuh, namun terkendala biaya.

"Sekarang saya tak bisa berobat lagi, karena tak ada biaya. Berharap ada dermawan dan pemerintah untuk membantu biaya akomodasi pengobatan saya," ucapnya.

Demi bisa berobat lagi, Junaedi melalui relawan kemanusiaan BARA yang selama ini melakukan pendampingan selama menjalani berobat, menggalang donasi untuk biaya pengobatan. 

Donasi dikelola oleh Yayasan Mitra Sahabat BARA Indonesia. Donasi dapat disalurkan melalui rekening atas nama Yayasan Mitra Sahabat BARA Indonesia:

  • Bank BRI: 4329-01-030536-53
  • Bank BJB: 0149620060100
  • Bank BSI: 7212107772

Bagi para dermawan yang ingin berdonasi atau membutuhkan informasi lebih lanjut terkait kondisi Junaedi maupun proses penyaluran bantuan, dapat langsung menghubungi Arul yang merupakan relawan kemanusiaan BARA pendamping pasien dan penerima kuasa resmi dengan nomor handphone 0811-2120-207. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved