Pembongkaran Bangunan Liar di Sukasari Subang Dinilai Tebang Pilih, Netizen Tunjuk Tempat Prostitusi

Pembongkaran puluhan bangunan liar tersebut menuai polemik di masyarakat dan ramai dibahas oleh netizen di media sosial.

tribunjabar.id / Ahya Nurdin
Wakil Bupati Subang Agus Masykur saat memimpin pembongkaran bangunan liar disepanjang jalan Penghubung Desa Sukasari Anggasari, Kecamatan Sukasari, Subang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Sejumlah bangunan liar di Jalur Penghubung Desa Sukasari dengan Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, yang berdiri di tanggul sungai dibongkar langsung oleh petugas yang dipimpin langsung Wakil Bupati Subang Agus Masykur, Selasa (3/6/2025).

Pembongkaran puluhan bangunan liar tersebut menuai polemik di masyarakat dan ramai dibahas oleh netizen di media sosial.

Para netizen menilai pembongkaran tersebut dinilai pilih-pilih karena masih banyak tempat lain yang sama bangunan bahkan dijadikan lokalisasi terselubung tidak dibongkar.

Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi menyampaikan pembongkaran bangunan liar tersebut merupakan aksi bersih-bersih lingkungan.

"Bangli ini dibongkar karena merusak keindahan jalan dan kelancaran arus air Subang, kebetulan sungai ini mau kita normalisasi," katanya.

Masyarakat dan netizen menilai pemerintah tak kasihan terhadap rakyat kecil yang tak punya tempat tinggal.

Wahyu, salah seorang pemilik bangunan liar mengaku kaget bangunan tempat tinggalnya di pinggir sungai dibongkar petugas yang dipimpin langsung Wakil Bupati Subang.

"Ya saya bangun rumah bilik di atas tanggul ini karena tak punya tempat tinggal, hanya orang miskin tak punya tanah untuk bangun rumah. Sehingga pilih bangun di atas tanggul sungai," ucapnya.

Wahyu juga mengaku sadar dirinya salah karena membangun rumah di atas tanggul sungai, tapi itu semua karena terdesak keadaan.

"Ya kalau pemerintah mau membongkar, saya tak bisa berbuat apa-apa, ikhlas saja. Biar saya cari tempat lain untuk tempat tinggal, tak masalah harus tinggal di kolong jembatan sekalipun," katanya dengan nada sedih.

Sejauh ini, dirinya juga belum mengetahui apakah ada kompensasi dari pembongkaran tersebut karena belum ada kabar.

"Kompensasi belum tahu, karena dibongkarnya juga mendadak kemarin," ucapnya.

Sejumlah netizen menanggapi pembongkaran bangunan liar sepanjang jalur Sukasari - Anggasari Kecamatan Sukasari.

"Klo mo ditertibkan jangan tebang pilih. Tuh di jalam provinsi kiri kanan Pamanukan sampai Subang banyak bangunan liar. Begitupun di pinggir jalan Raya nasional kiri kanan di Janem, bedeng kenapa blm di bongkar," ucap akun Facebook Wa Brama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved