PENAMPAKAN Batu Raksasa Diduga Timbun 8 Penambang yang Belum Ditemukan

Jenazah langsung dibawa ke RSUD Arjawinangun.

“Alhamdulillah proses pencarian hari ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga orang korban dalam keadaan meninggal dunia,” ucap Yusron.

Namun hingga kini, masih diperkirakan ada delapan korban lainnya yang tertimbun. 

Proses pencarian sempat beberapa kali dihentikan sementara karena hujan rintik-rintik dan minimnya pencahayaan.

“Yang pertama harus aman terlebih dahulu itu. Jangan sampai kita mengamankan korban, tapi pencariannya sendiri tidak aman,” jelas dia. 

Selain alat berat, tim juga mengerahkan anjing pelacak (K9) untuk membantu proses pencarian. 

Sementara itu, longsor susulan yang terjadi pada Jumat malam menambah tumpukan material dan memperumit evakuasi.

“Adanya longsoran tambahan dari bagian atas berdampak pada banyaknya tumpukan pasir dan batu,” katanya.

Sebagai informasi, longsor terjadi pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

Di hari pertama, 14 orang dilaporkan meninggal dunia, menyusul tiga jenazah tambahan ditemukan kemarin, sehingga total korban jiwa mencapai 17 orang.

Sekretaris Daerah Jawa Barat yang juga Kepala BPBD Jabar, Herman Suryatman menyampaikan bahwa status darurat bencana telah ditetapkan.

“Kami sepakat untuk menetapkan status darurat bencana, karena bencana ini berdampak pada kehidupan dan penghidupan masyarakat sekitar Gunung Kuda,” ujar Herman.

Sebagai langkah lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk menutup seluruh aktivitas pertambangan di kawasan Gunung Kuda secara permanen.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto