Wayang Golek di Pangandaran Buatan Udis Laris Diborong Wisatawan Asing, Harganya Capai 2 Juta

Udis (57) pengrajin wayang golek di Dusun Ciheras, Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat Pangandaran, Jawa Barat.

Penulis: Padna | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Padna
MEMBUAT WAYANG GOLEK - Udis Membuat Wayang Golek di depan rumahnya di Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jumat (30/5/2025) pagi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Udis (57) pengrajin wayang golek di Dusun Ciheras, Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berhasil menembus pasar luar negeri.

Udis yang dikenal Udis Wayang ini menjual wayang golek buatannya ke negara-negara seperti Belanda dan Prancis. 

Wayang golek yang dibuat Udis ini tidak hanya diminati wisatawan asing, tapi juga oleh banyak orang tua di Indonesia yang masih menggemari seni tradisional.

Membuat wayang golek, Udis diwarisi dari ayahnya sejak tahun 1984 hingga kini menjadi pengrajin wayang golek yang terampil. 

Proses membuat wayang golek sampai finishing, itu membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Ia menggunakan kayu albasiah dan kayu lame sebagai bahan baku.

"Tapi, kayu albasiah lebih disukai karena tahan lama dan anti rayap," ujar Udis kepada Tribun Jabar di halaman rumahnya di Desa Sukaresik, Jumat (30/5/2025) pagi.

Baca juga: 100 Hari Kerja Bupati Citra Pitriyami, Kata Anggota DPRD Pangandaran Belum Ada Kebijakan Terealisasi

Harga wayang golek yang dijual oleh Udis bervariasi, mulai dari Rp 1,2 juta hingga Rp 2 juta per wayang golek.

"Seperti wayang golek dekorasi Anoman ini saya jual seharga Rp 1,2 juta kepada seorang wisatawan asal Belanda," katanya.

Pada libur tahun baru kemarin, Udis merasa kewalahan karena banyak konsumen dari wisatawan asing memesan wayang golek. 

"Libur lebaran, saya menerima pesanan sampai sebanyak 40 wayang golek dari wisatawan asal Prancis," ucap Udis.

Selain wayang golek, Udis juga membuat kerajinan lain seperti gagang golok dan pipa rokok. Wisatawan asing, banyak menyukai pipa rokok dan dekorasi wayang golek. 

Untuk memasarkan produknya, Udis bekerjasama dengan pemandu wisata yang biasa mengantarkan para wisatawan asing ke rumahnya. 

Hal ini, memudahkan Udis untuk menjangkau pasar ke luar negeri dan meningkatkan penjualan produknya. 

"Alhamdulillah, ketika banyak wisatawan yang datang berliburan ke Pangandaran pasti banyak yang beli wayang golek," ujarnya.

Dengan keterampilan dan kerja kerasnya, Udis telah berhasil menjadikan wayang golek sebagai satu produk unggulan Pangandaran yang diminati oleh wisatawan asing. *

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved