SMKN 13 Kota Bandung Mengaku Dana BOS dan BOPD Kurang, Dedi Mulyadi : Itu Sudah Standar Nasional 

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan jika alokasi dana BOS dan BOPD sudah berdasarkan standar Nasional.

Biro Adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono dalam Regional Summit dengan tema “Investasi dan Pengembangan Berkelanjutan di Jantung Jawa Barat, Kawasan Rebana, di BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (19/5/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) yang diberikan Pemerintah, tidak cukup untuk menutupi kebutuhan SMKN 13 Kota Bandung.

Berdasarkan keterangan Komite dan Kepala Sekolah SMKN 13 Kota Bandung, kebutuhan sekolah mencapai Rp1,2 sampai Rp1,5 miliar, tetapi baru terpenuhi sekitar Rp600 juta dari BOS dan BOPD.

Menutupi kekurangan tersebut, Komite sekolah kemudian berinisiatif dengan meminta sumbangan sukarela kepada orang tua siswa dengan nominal bervariasi mulai dari Rp.1 juta, hingga Rp5,5 juta. 

Menanggapi masalah tersebut, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan jika alokasi dana BOS dan BOPD sudah berdasarkan standar Nasional.

"Ya kalau dana BOS kurang berdasarkan perspektif personal kan tidak bisa, kan standarisasinya standarisasi Nasional," ujar Dedi Mulyadi, Jumat (23/5/2025). 

Baca juga: Kata Pengamat soal Pungutan kepada Orang Tua di SMKN 13 Bandung karena Dana BOS Tak Mencukupi

Menurutnya, jika berbicara kurang maka akan terus kurang dan sejauh ini, kata dia, baru SMKN 13 Kota Bandung yang menyatakan kurang. 

"Ukurannya adalah ukuran nasional. Kalau dia kurang, semua orang pasti berkata kurang. Tapi kan tidak disebut kurang oleh pihak-pihak lain kan. Ya, kita nanti inspektorat melakukan pemeriksaan secara mendalam," ucapnya.

Sebelumnya, Komite dan Kepala Sekolah SMKN 13 Kota Bandung, mengakui meminta sumbangan kepada orang tua siswa, meski sifatnya tidak wajib.

Sumbangan tersebut, digunakan untuk menutupi kekurangan kebutuhan sekolah dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPD).

Pengakuan tersebut disampaikan oleh Ketua Komite SMKN 13 Bandung, Belinda Dwiyana saat ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, Kamis (22/5/2025). 

Dikatakan Belinda, kebutuhan sekolah mencapai Rp1,2 sampai Rp1,5 miliar, tetapi baru terpenuhi sekitar Rp600 juta dari BOS dan BOPD.

Sumbangan yang diminta pun, kata dia, tidak pernah ditentukan besarannya. Bahkan, disampaikan berulang kali saat rapat dengan orang tua siswa.

"Itu melalui proses panjang, beberapa kali rapat. Angkanya saya serahkan kepada orang tua siswa sebetulnya," ujar Belinda.

Bagi orang tua siswa yang tidak mampu, Komite Sekolah tidak memaksa harus memberikan sumbangan, karena sejak awal sifatnya tidak wajib. Jumlah sumbangan dari orang tua siswa pun bervariasi, ada yang Rp1 juta, Rp1,5 juta, Rp3 juta, hingga Rp5,5 juta.

"Kami tidak menetapkan, tapi itu kembali kepada orang tua siswa," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved