NASIB Proyel Tol Getaci yang Akan Hubungkan Bandung dengan Cilacap di Jawa Tengah, Beroperasi 2029

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jabar, Dedi Mulyadi, mengungkap update proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
instagram@pupr_bpjt
TOL GETACI - Peta rencana Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Tol ini ditarget akan beroperasi pada 2029. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jabar, Dedi Mulyadi, mengungkap update proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Jalan tol berpanjang 206 kilometer itu diperkirakan akan beroperasi pada 2029.

Dedi menjelaskan, proyek ini sebetulnya sudah ditetapkan penentuan lokasi (penlok) dan pernah dilelang beberapa kali pada 2020 hingga 2024.

"Tingkat peminatnya masih cukup tinggi, karena ini kan jalur tol selatan pertama yang di Jawa Barat atau di Pulau Jawa gitu," ucap Dedi, Rabu (17/9/2025).

Tol Getaci akan dibangun dalam empat seksi, dari Gedebage ke Garut utara, kemudian Garut utara ke Tasikmalaya, Tasikmalaya ke Patimuan, dan Patimuan ke Cilacap. 

"Itu total di empat seksi sepanjang 206 kilometer kurang lebih. Nah, investasi yang dibutuhkan kita kurang lebih sekitar Rp 37,4 triliun," ucapnya.

Pembangunan ini akan dilakukan dalam dua tahap, mulai Gedebage sampai Ciamis dan Ciamis sampai Cilacap. 

Baca juga: Proyek Tol Baru di Bandung, Getaci, dan Patimban: Pemprov Jabar Siapkan Lahan Hingga SDM

"Untuk proyeksi pembebasan lahannya, tahap satu Januari 2021 sampai Oktober 2022, tahap dua 2026 sampai 2027. Jadi, tahap satu itu sebenarnya sudah dimulai untuk pembebasan lahannya. Tinggal tahap kedua, diproyeksikan tahun depan sampai 2027," katanya.

Dia menjelaskan, konstruksinya diselesaikan 2029. "Artinya, nanti operasionalnya di Juli 2029 sesuai dengan target awal," ucap dia.

Selain Tol Getaci, Dedi juga menjelaskan soal dua jalan tol lainnya di Jawa Barat yang juga akan beroperasi pada 2029. Selain Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR), juga ada Tol Patimban

Dedi mengatakan, untuk BIUTR belum ada proses pembebasan lahan, hanya nota kesepakatan terbaru antara Kementerian PUPR, Pemprov Jabar, dengan Pemkot Bandung tentang pembangunan simpang tidak sebidang.

"Proses penyelesaian kajian pemilihan terase, dan kajian kelayakan itu sudah dilakukan di kuartal satu 2025 ada konsultan dari Bappenas," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, pemerintah pusat rencananya akan melelang proyek tersebut pada 2026 dan desainnya proyeksikan 2027 sampai dengan 2029. 

"Pembebasan lahan dimulai 2027 hingga 2029, konstruksinya di 2028 dan 2029, artinya nanti di 2029 BIUTR ini sudah beroperasi, karena ini cukup panjang. Rencana anggarannya membutuhkan kurang lebih sekitar Rp 10 triliun, itu progres untuk BIUTR," ucap Dedi.

Sementara untuk tol akses Patimban, sebetulnya juga sudah berjalan dan tinggal melanjutkan dari tol yang sudah ada akses ke Patimban. 

Baca juga: Kecelakaan di Tol Cipali Purwakarta, Truk Pembawa Bahan Kimia untuk Bikin Sepatu Tabrak Dump Truck

Tol akses Patimban ini, total ada lima paket dan empat di antaranya sudah berjalan mencapai 80 persen, tinggal melanjutkan paket lima yang akan dilaksanakan tahun depan.

"Panjang totalnya ada di 37,7 kilometer, kemudian masih dalam proses pengadaan lahan juga. Investasinya kurang lebih sekitar Rp 8,9 triliun," katanya.

Diharapkan, tol akses Patimban ini dapat diselesaikan sehingga nanti dari Tol Cipali bisa langsung ke Patimban

"Jadi enak tuh, bisa langsung ke pelabuhan gitu," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved