Soal Komis Ojol, Perlu Pertimbangan untuk Keberlanjutan Ekosistem Digital dan UMKM

Usulan penurunan potongan komisi ojek online (ojol) dari 20 persen menjadi 10 persen kembali mengemuka sebagai upaya memperbaiki kesejahteraan

Editor: Siti Fatimah
(Freepik)
ILUSTRASI OJOL - Usulan penurunan potongan komisi ojek online (ojol) dari 20 persen menjadi 10 persen kembali mengemuka sebagai upaya memperbaiki kesejahteraan mitra pengemudi. Namun, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan pandangan yang lebih berhati-hati dan mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem secara menyeluruh 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Usulan penurunan potongan komisi ojek online (ojol) dari 20 persen menjadi 10 persen kembali mengemuka sebagai upaya memperbaiki kesejahteraan mitra pengemudi. Namun, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan pandangan yang lebih berhati-hati dan mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem secara menyeluruh. 

Dalam acara diskusi publik bersama media antara Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan perwakilan aplikasi transportasi online pada 19 Mei 2025 di Aroem Resto & Cafe Jakarta, Menhub merespons tuntutan ojek online (ojol) untuk menurunkan potongan aplikasi dari 20 persen menjadi 10 persen.

Dudy mengatakan sebenarnya bisa saja mengabulkan tuntutan itu.

Namun, dia ingin mendengar pendapat perusahaan terlebih dulu. 

"Bisa enggak diturunin? Kalau saya tidak berpikir keseimbangan berkelanjutan, bisa saja. Enggak ada susahnya menandatangani (aturan yang menurunkan potongan menjadi) 10 persen," kata Dudy dikutip dari siaran pers yang diterima Tribun, Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Hari Ini DPR RI Gelar Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Driver Ojol

"Tapi rasanya tidak arif bagi kami kalau kami tidak mendengar semuanya," ujarnya. 

Dudy mengatakan transportasi online sudah menjadi ekosistem.

Kebijakan tak hanya berpengaruh bagi perusahaan dan driver ojol, tapi juga pengguna layanan hingga jutaan UMKM

Dalam diskusi itu, dia mendengar pertimbangan dari empat perusahaan transportasi online.

Sebagian besar menggunakan potongan 20 persen untuk operasional perusahaan dan pengembangan bisnis. 

"Kita juga harus melihat bahwa ekosistem yang ada sekarang ini ini harus dijaga keseimbangannya," ujarnya. 

"Bagaimana caranya supaya pengemudi tetap stay, customer tetap stay, kemudian jaringan ekosistemnya tetap berjalan dengan baik, ini penting," ujar Dudy. 

Dia tak memastikan apakah akan mengabulkan atau menolak tuntutan ojol.

Baca juga: Koalisi Ojol Nasional Desak Pemerintah Hentikan Politisasi Driver

Dudy mengatakan hendak mendengarkan masukan dari semua pihak, termasuk para driver ojol

Komisi 20 persen ini merupakan pilar penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis platform digital yang sudah menjadi ekosistem kompleks dan berpengaruh luas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved