Hadapi Era Digital, PosDigi Transformasi Menjadi Perusahaan Teknologi
PosDigi siap melanjutkan kiprah sebagai bagian penting dari transformasi Pos Indonesia menuju perusahaan logistik dan keuangan digital yang modern.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT Pos Indonesia (Persero) resmi melakukan rebranding anak perusahaannya dari Posfin menjadi PosDigi. Rebranding sebagai langkah strategis dalam transformasi menuju perusahaan teknologi digital yang lebih adaptif, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Menurut Direktur PosDigi Sandi Mardiansyah, rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi untuk mendukung transformasi digital Pos Indonesia (PosIND).
“Transformasi PosDigi ini komitmen kami dalam menjawab tantangan dan peluang di era digital,” katanya.
Sejak awal berdirinya pada 2 April 2001, perusahaan ini telah menjadi pionir digitalisasi di lingkungan Pos Indonesia.
Baca juga: Kemenkumham Jabar Bersama BRIN Bahas Implementasi Artificial Intelligence
Saat itu, layanan yang diberikan adalah internet, VPN, VoIP, hingga sistem pengawasan CCTV sebagai bagian dari modernisasi jaringan komunikasi perusahaan induk.
Perjalanan transformasi terus berlanjut, hingga pada 24 April 2019 berganti nama menjadi Posfin, yang berfokus pada penguatan teknologi pembayaran digital.
Posfin berperan penting dalam memperluas jangkauan layanan keuangan Pos Indonesia melalui integrasi sistem pembayaran dan transaksi digital di berbagai titik layanan.
Namun, sejak 2 April 2025, perusahaan kembali bertransformasi menjadi PosDigi, sebagai simbol kesiapan menghadapi tantangan masa depan.
PosDigi tidak hanya menjadi mitra teknologi Pos Indonesia, tetapi juga siap melayani kebutuhan pasar yang lebih luas, mulai dari enterprise, pemerintahan, hingga sektor publik lainnya.
Dalam struktur barunya, PosDigi menghadirkan tiga layanan utama yang siap mendorong percepatan digitalisasi di berbagai sektor.
Pertama, AgenPos, solusi pembayaran dan transaksi keuangan digital berbasis keagenan yang mengusung fitur lengkap, jangkauan luas, serta kemudahan penggunaan bagi masyarakat.
Layanan kedua adalah Billr, sebuah solusi ekosistem digital yang terintegrasi untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih baik sekaligus menciptakan nilai bisnis yang optimal.
Billr menjadi jawaban atas kebutuhan akan sistem digital yang adaptif dan efisien di berbagai lini usaha.
Baca juga: Mulai Marak di Indonesia, Aturan terkait Penggunaan Artificial intelligence Akan Mulai Dibahas DPR
Sementara itu, lini layanan ketiga yakni Sera, menawarkan solusi digital berbasis perangkat lunak, kecerdasan buatan (AI), perangkat keras, hingga layanan cloud.
Sera dirancang untuk mendukung transformasi digital pada segmen enterprise dan instansi pemerintahan yang membutuhkan teknologi dengan tingkat keamanan dan reliabilitas tinggi.
5 Rekomendasi Lapangan Padel di Bandung & Harga Lapangannya |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tanggapi Isu Stock SPBU Rancabungur Bogor |
![]() |
---|
UMKM Binaan BI, Bechips Lepas Ekspor Mandiri ke Jepang, Nilainya Capai 14.851 USD |
![]() |
---|
Diskon PBB 75 Persen dari Pemkab Sumedang untuk Investor Agribisnis |
![]() |
---|
Rutin Cek Gula Darah, Cara Efektif Mencegah Komplikasi Diabetes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.