Pak Guru di Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan pada Siswinya, Keluarga Korban Ingin Sang Guru Jera

Seorang oknum guru di salah satu SMP Negeri diduga melakukan pelecehan terhadap siswinya sendiri.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
DATANGI SEKOLAH - Potret mobil inafis Polres Cirebon Kota mendatangi sekolah yang oknum gurunya diduga melakukan pelecehan terhadap siswinya. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dunia pendidikan di Kota Cirebon kembali tercoreng. 

Seorang oknum guru di salah satu SMP Negeri diduga melakukan pelecehan terhadap siswinya sendiri.

Dugaan tersebut mencuat setelah akun Facebook bernama @Anisah Setiawaty, yang mengaku sebagai bibi korban, mengunggah cerita dugaan pelecehan itu ke grup Komunitas Orang Cirebon (KOCI), pada Rabu (21/5/2025) siang. 

Meski unggahan itu kini telah dihapus, tangkapan layar (screenshot)-nya sudah lebih dulu beredar luas di berbagai grup media sosial.

Baca juga: Beraksi Sejak 2020, Oknum Guru Cabuli 8 Santriwati di Sukabumi

Dalam unggahan tersebut, akun itu menuliskan permohonan agar postingannya disetujui admin grup, sembari menyampaikan bahwa keponakannya menjadi korban pelecehan oknum guru.

"Min, tolong dilolosin. Ponakan dapat pelecehan dari oknum guru di SMPN * Kota Cirebon."

"Ini bukti chat-chat-nya. Si anak sudah dipegang-pegang sama guru tersebut."

"Orang tua sudah mediasi ke sekolah, tapi guru tetap begitu sama si anak."

"Tolong, biar guru dapat sanksi sosial!" tulis akun tersebut seperti dikutip Tribun, Rabu (21/5/2025) sore.

Akun itu juga membagikan isi percakapan antara si guru dan korban, yang bernada tidak pantas.

Beberapa-nya berbunyi:

"Maafin bpk ya?".

"Bpk udah peluk".

"Barangkali marah sama bpk".

"Jgn cerita⊃2; ke yang lain ya?".

" Hapusin chatnya ya".

Baca juga: CCTV Tak Sampai ke Kamar, RS di Cirebon Jelaskan Proses Investigasi Dugaan Pelecehan oleh Perawat

Setelah unggahan tersebut viral, pihak kepolisian bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon langsung mendatangi sekolah yang dimaksud.

Mereka melakukan pertemuan tertutup dengan pihak sekolah, keluarga korban dan guru yang bersangkutan.

Hingga sore hari, pertemuan masih berlangsung.

Namun, media sempat mewawancarai secara singkat bibi korban yang pertama kali menyuarakan kasus ini ke media sosial.

“Benar, saya yang memposting ke media sosial."

"Itu atas permintaan keponakan saya, supaya ada efek jera untuk guru tersebut,” ujar AN saat ditemui di sekolah.

Ia mengaku kecewa, terlebih dirinya adalah alumni sekolah tersebut.

Ia menilai komunikasi tidak pantas dari oknum guru itu sudah terjadi cukup lama namun baru diketahui keluarga belum lama ini.

“Saya terpanggil untuk menyuarakan ini. Harus ada tindakan tegas,” ucapnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved