Singgung Politik, Dedi Mulyadi Curigai Ada yang Framing Dirinya Buruk Pakai Media hingga Buzzer

Sejak menjabat jadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kerap mendapatkan kritikan, singgung politik dan curigai ada kekuatan framing dirinya buruk

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
KECURIGAAN DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat dijumpai di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi pada Senin (17/4/2025). - Menjabat jadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kerap mendapatkan kritikan, singgung politik dan curigai ada kekuatan framing dirinya buruk 

Namun, ternyata uang kompensasi yang diberikan Dedi Mulyadi tersebut sempat menuai konflik.

Sejumlah uang kompensasi untuk sopir angkot di Puncak Bogor sempat disunat oknum.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tawarkan Solusi Ini untuk Warga Sukahaji Bandung, Tak Ikut Campur Masalah Perdata

4. Satgas Antipremanisme

Masih pada waktu yang sama, di musim Lebaran 2025 maraknya sejumlah oknum preman meminta THR.

Sejumlah oknum tersebut ada yang mengaku dari LSM hingga ormas tertentu yang meminta THR ke pengusaha hingga warga.

Maraknya kasus tersebut membuat Dedi Mulyadi akhirnya membuat kebijakan.

Guna memberantas oknum minta THR hingga pungli, Dedi Mulyadi membuat gebrakan pembentukan Satgas Antipremanisme.

Namum, pembentukan Satgas tersebut pun menuai reaksi keras dari salah satu ormas GRIB Jaya Jabar.

Beberapa waktu lalu, Ketua GRIB Jabar Gabryel Alexander Etwiorry sampai menantang Dedi Mulyadi untuk bertemu guna membahas pembentukan Satgas tersebut.

Pasalnya, pihak GRIB tersinggung dengan ucapan Dedi Mulyadi yang dinilai tendensius terhadap ormas.

Menurutnya, pembentukan Satgas Antipremanisme membuat citra ormas buruk di mata masyarakat.

5. Larangan Pungutan Sumbangan di Jalan

Dedi Mulyadi menerbitkan Surat Edaran tentang Penertiban Jalan Umum dari Pungutan/Sumbangan Masyarakat di Wilayah Provinsi Jawa Barat.

Dalam surat edaran tersebut, Dedi Mulyadi menerapkan kebijakan larangan pungutan sumbangan di jalan umum.

Seperti diketahui di Indonesia kerap kali marak sumbangan pembangunan masjid di jalan-jalan.

Diungkapkan Sekda Jabar Herman Suryatman, kebijakan itu dikeluarkan untuk kepentingan umum.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa larangan ini diberlakukan demi menjaga keselamatan dan ketertiban lalu lintas di ruang publik.

Dedi Mulyadi menyoroti maraknya aktivitas meminta sumbangan, termasuk untuk keperluan ibadah, yang dilakukan di tengah jalan dan membahayakan pengguna jalan. 

"Sumbangan jalan pokoknya, siapa pun tidak boleh meminta-minta.Minta sumbangan untuk sarana ibadah, pengamen, tidak boleh lagi menggunakan jalan sebagai sarana untuk kegiatan yang bukan peruntukkan jalan," ujar Dedi Mulyadi, usai meninjau lokasi jalan ambles di Jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, (14/5/2025) sore.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Maaf Usai Gebrakannya Dikritik Pengacara hingga Ormas, Berikan Pesan Bijak 

6. Larangan Anak Sekolah Bawa Motor

Selain larangan study tour, ternyata Dedi Mulyadi juga mengeluarkan kebijakan larangan anak sekolah membawa motor.

Gubernur Jabar itu menegaskan kebijakan tersebut sebagai pembenahan sistem pendidikan dan penekanan kedisplinan pelajar.

Bahkan dengan tegas, Dedi Mulyadi menyebut jika ada yang melanggar tak segan akan dikeluarkan dari sekolah.

“Jika ada siswa yang memaksakan diri membawa motor padahal belum saatnya, maka ia akan diberhentikan dari sekolahnya,” ujar Dedi saat kunjungannya ke Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (5/4/2025).

7. Pembangunan Rumah Panggung

Guna menertibkan lahan liar di bantaran sungai di Bekasi yang juga terdampak banjir beberapa waktu lalu, Dedi Mulyadi membuatkan solusi pembangunan rumah panggung untuk warga.

Program rumah panggung tersebut sebagai penanganan penanggulangan banjir di Jawa Barat menjadi salah satu fokus kinernya.

Dedi menjelaskan, penyebab banjir seperti kasus di Bogor dan Bekasi adalah hilangnya resapan air, hilangnya ruang terbuka hijau, hutan, juga sawah itu yang menyebabkan banjir di Jawa Barat.

Dia berharap penanganan bencana banjir di Jawa Barat tidak hanya sebatas penanganan pada sektor bantuan saja, melainkan harus secara menyeluruh dan terencana.

Seperti Banjir Desa Karangligar, Karawang, Dedi menyebut, dirinya sudah menemukan solusi bagi warga. Menurutnya relokasi susah dilakukan.

"Solusinya adalah saya akan bangunkan rumah dari tinggi lantainya 2,5 meter. Jadi rumahnya rumah kolong, di atasnya boleh bambu, kayu," ujarnya.

8. Reaktivasi Jalur Kereta Api

Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga membuat kebijakan reaktivasi jalur kereta api di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Kebijakan tersebut memanfaatkan kereta api untuk memaksimalkan potensi pariwisata Jawa Barat. 

Ada sejumlah program prioritas Pemda Jabar dalam mendorong transportasi publik yang bisa menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat.

"Elektrifikasi (KRL) menjadi target awal minimal kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya terselesaikan," ujarnya, kemarin.

Jabar juga akan mereaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran, serta akan menghidupkan jalur KA di Garut-Cikajang, menghubungkan kembali KA dari Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Padalarang, kemudian juga jalur KA Bandung-Ciwidey, dan Bandung-Tanjungsari, untuk mengantisipasi kemacetan pada musim liburan.

9. Pendidikan Militer

Terbaru, kebijakan Dedi Mulyadi yang menuai kritikan juga adalah pendidikan militer untuk para siswa nakal.

Meski mendapat banyak dukungan dari para orangtua siswa, kebijakan tersebut juga menuai kontra dari pihak lainnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved