Dedi Mulyadi Soroti Kondisi Pendidikan Nasional: Saatnya Evaluasi Total Sistem Pendidikan

Kang Dedi Mulyadi (KDM) menilai, lingkungan luar sekolah saat ini justru lebih berbahaya bagi pelajar ketimbang berada di barak militer. 

|
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/Deanza Falevi
KUNJUNGI PELAJAR - Menteri Komdigi, Meutya Viada Hafid (kanan), bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunjungi para pelajar SMP yang sedang menjalani pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti kondisi pendidikan nasional yang dinilainya sangat mengkhawatirkan dan bahkan berbahaya bagi para pelajar. 

Hal ini disampaikannya saat mengunjungi para siswa yang baru menyelesaikan program pendidikan karakter di Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu pagi (18/5/2025).

Menurut pria yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, lingkungan luar sekolah saat ini justru lebih berbahaya bagi pelajar ketimbang berada di barak militer. 

Baca juga: Anak Dedi Mulyadi Sebut Walkout Fraksi PDIP Tak Ganggu Hubungan Kerja, Maula Akbar: hanya Segelintir

“Di luar sana banyak pengaruh negatif. Justru di sini (barak militer), anak-anak mendapat pendidikan karakter yang kuat,” ujarnya.

Atas kondisi ini, Dedi menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan nasional. 

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata dia, telah menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk memperbaiki situasi ini.

Beberapa langkah yang sudah diterapkan antara lain penerbitan edaran Gubernur yang berisi pembatasan penggunaan handphone di sekolah, larangan menggunakan sepeda motor bagi pelajar, serta penerapan jam malam bagi siswa selama hari sekolah.

"Dengan adanya batasan tersebut, dan tidak dibiarkan oleh orangtua, tentu menjadi langkah positif bagi pendidikan di Indonesia," katanya.

Tak hanya itu, lebih lanjut ia mengatakan, Pemprov Jabar juga akan melanjutkan program pendidikan karakter berbasis militer secara berkelanjutan di berbagai daerah. 

Tujuannya, kata KDM, adalah membentuk kedisiplinan dan mencegah kenakalan remaja yang kian marak, bahkan berpotensi mengarah ke tindak kriminal akibat pengaruh lingkungan yang tidak sehat.

“Kami ingin membentuk generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan mampu melawan arus negatif di luar sana,” ujar KDM.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ingin Jalankan Sistem Kerajaan di Jawa Barat? Begini Kata Anggota DPRD dari PDIP

Ia menilai, program pendidikan karakter ini diharapkan bisa menjadi model baru dalam reformasi pendidikan di Jawa Barat, sekaligus menjadi solusi atas krisis moral di kalangan pelajar saat ini.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved