Dedi Mulyadi Soroti Kondisi Pendidikan Nasional: Saatnya Evaluasi Total Sistem Pendidikan
Kang Dedi Mulyadi (KDM) menilai, lingkungan luar sekolah saat ini justru lebih berbahaya bagi pelajar ketimbang berada di barak militer.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti kondisi pendidikan nasional yang dinilainya sangat mengkhawatirkan dan bahkan berbahaya bagi para pelajar.
Hal ini disampaikannya saat mengunjungi para siswa yang baru menyelesaikan program pendidikan karakter di Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu pagi (18/5/2025).
Menurut pria yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, lingkungan luar sekolah saat ini justru lebih berbahaya bagi pelajar ketimbang berada di barak militer.
Baca juga: Anak Dedi Mulyadi Sebut Walkout Fraksi PDIP Tak Ganggu Hubungan Kerja, Maula Akbar: hanya Segelintir
“Di luar sana banyak pengaruh negatif. Justru di sini (barak militer), anak-anak mendapat pendidikan karakter yang kuat,” ujarnya.
Atas kondisi ini, Dedi menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan nasional.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata dia, telah menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk memperbaiki situasi ini.
Beberapa langkah yang sudah diterapkan antara lain penerbitan edaran Gubernur yang berisi pembatasan penggunaan handphone di sekolah, larangan menggunakan sepeda motor bagi pelajar, serta penerapan jam malam bagi siswa selama hari sekolah.
"Dengan adanya batasan tersebut, dan tidak dibiarkan oleh orangtua, tentu menjadi langkah positif bagi pendidikan di Indonesia," katanya.
Tak hanya itu, lebih lanjut ia mengatakan, Pemprov Jabar juga akan melanjutkan program pendidikan karakter berbasis militer secara berkelanjutan di berbagai daerah.
Tujuannya, kata KDM, adalah membentuk kedisiplinan dan mencegah kenakalan remaja yang kian marak, bahkan berpotensi mengarah ke tindak kriminal akibat pengaruh lingkungan yang tidak sehat.
“Kami ingin membentuk generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan mampu melawan arus negatif di luar sana,” ujar KDM.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ingin Jalankan Sistem Kerajaan di Jawa Barat? Begini Kata Anggota DPRD dari PDIP
Ia menilai, program pendidikan karakter ini diharapkan bisa menjadi model baru dalam reformasi pendidikan di Jawa Barat, sekaligus menjadi solusi atas krisis moral di kalangan pelajar saat ini.(*)
Kabar Gembira untuk Warga Bandung, Penghapusan Denda Piutang PBB Berlaku hingga Akhir 2025 |
![]() |
---|
Respon Dedi Mulyadi setelah Warga Situ Ciburuy Suka Rela Pindah, Warga Tinggal Pilih |
![]() |
---|
Fakta-fakta Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 99, Mobil Derek hingga Bus Pariwisata Terlibat |
![]() |
---|
Kebakaran Terjadi di Foodcourt Rest Area Cipularang KM 88A, Saat Ada Aktivitas Goreng Tahu |
![]() |
---|
Sopir Primajasa Ungkap Detik-detik Tabrak Mobil Derek yang Putar Arah, Tak Bisa Menghindar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.