Sopir Taksi Online di Cileunyi Bandung Dibekuk Polisi Usai Lecehkan Pelajar, Aksinya Direkam Korban

Pelaku saat ini telah diamankan Polresta Bandung. Di mana saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

instagram @satreskrim_restabandung
Seorang sopir taksi online berinisial T dibekuk polisi usai nekat melakukan pelecehan seksual kepada pelajar di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang sopir taksi online berinisial T dibekuk polisi usai nekat melakukan pelecehan seksual kepada pelajar di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara membenarkan bahwa pelaku saat ini telah diamankan pihaknya. Di mana saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Iya, pelaku driver online berisinal T telah ditangkap di rumahnya," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (16/5/2025).

Meskipun sudah ditangkap, Luthfi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan terkait dengan motif dan modus pelaku saat melakukan aksi pelecehan seksual kepada pelajar.

"Saat ini pelaku sudah ditahan di rutan Polresta Bandung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk motif dan modus nanti masih kami selidiki," katanya.

Baca juga: Kasus Pelecehan di Ponpes Soreang Harus Diusut Tuntas, Pengawasan Pesantren Perlu Diperkuat

Luthfi menyebutkan, korban merupakan seorang pelajar dan masih di bawah umur. Saat ini, korban telah menjalani pendampingan untuk psikologisnya oleh dinas terkait.

"Korban masih di bawah umur, dan sudah dilakukan pendampingan oleh UPTD PPA Kabupaten Bandung," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, seorang pelajar asal Cileunyi, Kabupaten Bandung merekam aksi pelecehan seksual yang dilakukan sopir taksi online kepada dirinya. Video tersebut viral di media sosial pada Rabu (14/5/2025).

Dari narasi yang ditulis di media sosial, seorang pelajar tersebut memesan taksi online dari Manglayang menuju ke Kompleks Boromeus. Lalu korban mendapatkan aksi pelecehan sejak pertama duduk.

Saat itu, korban dan temannya diminta duduk di depan dengan alasan pintu belakang rusak. Ketika duduk di depan, pelaku juga sempat memasangkan sabuk pengaman dan tangan yang hampir menyentuh bagian dada korban.

Tak lama dari itu pelaku mulai meraba bagian paha korban. Pelaku juga sempat melontarkan komentar tidak pantas sambil tertawa setelah tahu korban masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved