Tim Ekspedisi Wanadri Berhasil Taklukan Tebing Kaku Mahu di Pulau Buru, Tembus Medan Batuan karst
Butuh waktu sekitar enam hari untuk mencapai titik awal pemanjatan. Anggota tim harus menembus medan pegunungan batuan karst dengan hutan belukar
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tim ekspedisi Wanadri 2025 - Rediscover Buru berhasil mencapai puncak tebing Kaku Mahu di Pulau Buru, pada Kamis 8 Mei 2025.
Tim Ekspedisi ini, telah berangkat dari Bandung sejak 28 April 2025, dan memulai pemanjatan pada 4 Mei 2025.
Ketua Tim Ekspedisi Wanadri, Yoppi Rikson Saragih mengatakan, Tim Ekspedisi Tebing Kaku Mahu mengawali kegiatan dengan perjalanan Gunung Hutan dari Desa Nanali, Kecamatan Kepala Madan, Pulau Buru untuk mencapai dasar tebing yang akan dijadikan titik awal pemanjatan.
Baca juga: Ekspedisi Pulau Buru Wanadri Dimulai, Libatkan Peneliti dari Unpad, Dilepas Wali Kota Bandung
"Pelaksanaan operasional Gunung Hutan dan Pemanjatan Tebing Kaku Mahu membutuhkan waktu total 15 har dari desa Nanalii," ujar Yoppi, dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).
Dikatakan Yoppi, butuh waktu sekitar enam hari untuk mencapai titik awal pemanjatan. Anggota tim, kata dia, harus menembus medan pegunungan batuan karst dengan hutan belukar yang lebat.
"Cukup berat, menyusuri jalur terjal sambil menerapkan sistem pendorongan logistik tahap demi tahap hingga akhirnya sampai di titik basecamp," katanya.
Menurutnya, durasi pemanjatan berlangsung selama enam hari dan empat malam bermalam di tebing (hanging camp).
"Tim menghadapi beberapa kendala dalam pemanjatan multi-pitch. Salah satunya cuaca ekstrem berupa hujan deras yang mengguyur hampir setiap hari," katanya.
Selain itu, kata Yoppi, banyak batuan tajam yang mudah terlepas, memaksa semua anggota untuk terus berhati-hati, menjaga setiap langkah dan pergerakannya.
"Dengan panjang lintasan vertikal kurang lebih 350 meter Total 7 Pitch pemanjatan dan 300 meter medan scrambling menuju puncak Kaku Mahu," katanya.
Tim pemanjat pun akhirnya berhasil mencapai puncak Kaku Mahu (03° 14” 17’ LS 126° 04” 22 BT) pada 8 Mei 2025, pukul 10.45 WIT.
Yoppi menegaskan, keberhasilan tersebut berkat kerjasama dan dukungan dari semua tim yang terlibat, terutama tim pendukung yang selalu standby di dasar tebing.
Selain melakukan pemanjatan, salah satu anggota tim, dari Mahatva Fakultas Pertanian Unpad Bandung, mengambil sample berbagai flora yang ditemukan di sepanjang jalur lintasan pemanjatan dan area puncak.
Baca juga: Sukses dengan Dayung Jelajah Nusantara, Wanadri Bersiap Lakukan Ekspedisi Pulau Buru
Sample yang diambil tersebut disiapkan untuk dianalisa lebih lanjut setelah kembali ke kampus Fakultas Pertanian Unpad Bandung.
"Saat ini, tim sudah kembali ke Desa Nanali untuk recovery, membersihkan peralatan, dan akan melanjutkan kegiatan coaching clinic dengan beberapa pecinta alam putra daerah, tentang teknik pemanjatan. Selanjutnya, mereka akan bersama-sama menjalankan rencana pembuatan jalur sport di tebing dekat Desa Nanali," katanya.
Sektor Logistik Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Ini Tips Memilih Jasa Pengiriman Antar Pulau |
![]() |
---|
Sopir Ekspedisi di Bekasi Dikeroyok Sambil Diikat ke Tiang Listrik, Nasib Korban Berujung Tragis |
![]() |
---|
GFI Dukung Pendidikan di Seluruh Pelosok Jawa Barat Melalui Ekspedisi Merah Putih |
![]() |
---|
Menguak Ancaman Abrasi, EIGER Films Rilis "Matra Pantura" untuk Masyarakat Pesisir |
![]() |
---|
kasus 6 Preman Tarik Pungli dari Sopir Ekspedisi di Subang Siap Disidangkan di Pengadilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.