Ekspedisi Pulau Buru Wanadri Dimulai, Libatkan Peneliti dari Unpad, Dilepas Wali Kota Bandung

Ekspedisi ke Pulau Buru dengan tema "Buru Expedition Rediscover the Forgotten Island of Moluccas" resmi dimulai. 

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
PELEPASAN - Tim Buru Expedition Rediscover the Forgotten Island of Moluccas, saat melakukan persiapan di Pendopo, Kota Bandung sebelum dilepas oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ekspedisi ke Pulau Buru dengan tema "Buru Expedition Rediscover the Forgotten Island of Moluccas" resmi dimulai. 

Tim ekspedisi ini, secara resmi dilepas oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan di Pendopo, Kota Bandung, Sabtu (19/4/2025). 

Ketua Tim Ekspedisi Wanadri, Yoppi Rikson Saragih mengatakan, ada tiga ekspedisi yang dilakukan di Pulau Buru ini di antaranya pendakian tebing Kaku Mahu, Gunung Kapalatmada, dan mengelilingi Pulau Buru dengan menggunakan kayak laut.

Baca juga: Sukses dengan Dayung Jelajah Nusantara, Wanadri Bersiap Lakukan Ekspedisi Pulau Buru

"Pada waktu kami mendaki, kami membawa para peneliti dari Fakultas Pertanian Unpad, kami akan membuka jalan dan bersama dengan kami ada para peneliti yang mengambil sampel, dari sana kami ingin melihat jenis-jenis tanaman di sana yang memiliki resiliensi terhadap global warming dan naiknya muka air laut, penelitian ini bekerja sama dengan Unpad," ujar Yoppi.

Selain itu, dalam ekspedisi kali ini pihaknya akan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di Pulau Buru seperti melakukan penanaman terumbu karang, penanaman mangrove dan membantu program pemerintah untuk menuntaskan stunting. 

"Kami akan melatih masyarakat di sana cara menyelam, setelah itu sama-sama dengan kita menanam terumbu karang, setelah kami kembali ke Jakarta mereka yang sudah dilatih akan merawat terumbu karangnya," katanya.

Total ada 50 anggota yang terlibat dalam ekspedisi yang dibagi menjadi tiga ini. Pertama, pendakian tebing dimulai 20 April sampai 20 Mei 2025, kemudian untuk pendakian gunung, penyusuran menggunakan kayak serta penelitian etnobotani dan penanaman mangrove dilakukan antara September sampai Oktober 2025.

Menurutnya, ekspedisi ini adalah pembinaan untuk generasi muda, supaya lebih cinta tanah air serta menunjukkan eksistensi Wanadri sebagai penjelajah.

"Ketiga untuk memberikan nilai tambah, jadi penjelajahan itu bukan cuma bagaimana mencapai puncak gunung atau bagaimana bisa memutari pulau, tapi memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat yang kita lalui melalui penelitian salah satunya," katanya.

Peneliti Mahatva Fakultas Pertanian Unpad, Jakty Kusuma menambahkan, tim peneliti nantinya akan ikut bersama tim mendaki gunung Kapalatmada.

"Penjelajahan ini pertama dilakukan, jadi kami akan mengukur level biodiversitas flora yang ada di hutan pulau Buru tersebut, kami ukur semuanya dari level spesies, ekosistem sampai level genetik," ujar Jakty.

Baca juga: Tim Wanadri Sudah Tiba di Jenewa, Swiss, Persiapan untuk Mendaki Dinding Kematian Gunung Eiger

Tujuan penelitian ini, kata dia, untuk mengukur dampak ekologis yang ditimbulkan, jika suatu saat dilakukan aktivitas pertanian di sana atau kegiatan kemanusiaan lainnya. 

"Sehingga hasil yang akan kami dapatkan nanti, dapat meminimalisir kerugian ekologis, karena hutan di Pulau Buru ini sangat terjaga, kami memerlukan data yang komprehensif terkait keanekaragaman flora yang ada di sana, sehingga ketika sudah diketahui flora di sana beragam atau tidak, maka kita mampu menentukan strategi konservasi yang tepat," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved