Langkah Tegas Pemprov Jabar Berantas Premanisme demi Iklim Investasi yang Sehat
premanisme bukan sekadar isu keamanan, tetapi juga masalah sosial dan kultural yang perlu ditangani secara menyeluruh.
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan komitmen kuat dalam upaya memberantas praktik premanisme, khususnya di kawasan industri yang menjadi sentra pertumbuhan ekonomi.
Sekretaris Kesbangpol Jawa Barat, Sapta Yulianto Dasuki, menegaskan bahwa premanisme bukan sekadar isu keamanan, tetapi juga masalah sosial dan kultural yang perlu ditangani secara menyeluruh.
“Premanisme tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan hukum. Kita butuh pendekatan intelektual dan kultural. Inilah yang kami sebut sebagai depremanisasi,” ujarnya dalam sebuah forum diskusi di Bandung, Selasa (14/5/2025).
Menurut Sapta, Jawa Barat sebagai tanah yang luhur memiliki filosofi yang menjunjung tinggi prinsip silih asih, silih asah, silih asuh. Untuk itu, Jabar harus dibebaskan dari segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan ketakutan.
Pemprov Jabar, kata Sapta, kini tengah menyiapkan langkah strategis, termasuk penandatanganan nota kesepahaman dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya, serta seluruh Polres se-Jawa Barat pada Jumat mendatang. Kerja sama ini bertujuan menjaga ketertiban di kawasan-kawasan vital, terutama industri.
“Tidak boleh ada lagi premanisme yang menghambat investasi, merusak iklim ekonomi, dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Kita ingin memastikan tidak ada ruang untuk premanisme di tanah Pasundan,” tegas Sapta.
Baca juga: Premanisme Hambat Pertumbuhan Ekonomi, Pakar Dorong Perkuat UU Anti Premanisme
Sebagai bentuk konkrit depremanisasi, pihaknya juga mendorong penguatan pendidikan karakter di sekolah-sekolah melalui program bela negara yang kini berlangsung di Resimen Artileri Purwakarta dan Lembang. Siswa-siswa dengan latar belakang masalah kedisiplinan ditempa menjadi generasi tangguh, disiplin, dan hormat pada guru serta lingkungan.
“Kita sedang menyusun buku panduan karakter berbasis nilai-nilai Sunda seperti Ngindung Ka Waktu, Ngabapa Ka Jaman. Pendidikan karakter adalah benteng utama menghadapi zaman yang penuh tantangan digital dan budaya asing,” imbuhnya. (*)
Deretan Warung Dibongkar, Pemprov Jabar Janji Relokasi 234 PKL di Jalan Ciater-Cagak Subang |
![]() |
---|
Pemprov Jabar Punya ASSL, Peta Berisi Data Spesifik Terkait Potensi Bencana Sesar Lembang |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkum Jabar Harmonisasikan Raperda Terkait Pertambangan Mineral Bersama Pemprov Jabar |
![]() |
---|
Di Hari Jadi ke-80, Sidkon Djampi Soroti Pemekaran Daerah dan Sinergi Pemprov Jabar |
![]() |
---|
Pemprov Jabar Gelar Rapat Soal Sesar Lembang, Sekda Bandung Barat Ungkap Hal yang Dibahas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.