Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Sosok Rustiawan Warga yang Jadi Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Ternyata Sudah Dipercaya TNI

Inilah sosok Rustiawan korban tewas dalam tragedi ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Tribun Jabar / Sidqi Al Ghifari
LEDAKAN MAUT - (kiri) Rustiawan sebelum tragedi ledakan maut di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Rustiawan disebut sebagai salah satu warga yang menjadi orang kepercayaan TNI untuk membantu proses pemusnahan bom kadaluarsa. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Rustiawan korban tewas dalam tragedi ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Rustiawan adalah warga sipil yang menjadi korban tewas saat pemusnahan bom kadaluwarsa tersebut.

Ternyata, Rustiawan memang dipercaya untuk membantu TNI dalam setiap proses pemusnahan.

Bahkan, video detik-detik Rustiawan dan kawan-kawannya saat ditugaskan untuk proses pemusnahan amunisi itu kini beredar luas.

Dalam video yang berdurasi 44 drtik itu direkam ketika pekerja yang sedang fokus menyiapkan amunisi sebelum dimusnahkan.

Seorang pria dengan posisi paling depan adalah Rustiawan, yang merupakan korban ledakan maut tersebut.

Rustiawan tampak memegangi dan memeriksa objek yang terlihat seperti amunisi atau proyektil.

Baca juga: Daftar 4 Nama Anggota TNI Korban Ledakan Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa di Garut, Sudah Dipulangkan

Rustiawan tampak duduk di tanah dengan posisi membungkuk.

Ia tampak mengenakan pakaian lengan panjang bermotif loreng abu-abu.

Aparatur Desa Sagara, Doni David mengkonfirmasi kebenaran video tersebut.

Doni mengatakan bahwa video itu adalah proses persiapan sebelum pemusnahan amunisi yang berlangsung pada Senin (12/5/2025).

Doni menyebut masyarakat memang dilibatkan dalam proses pemusnahan amunisi tersebut.

"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," ujar Doni kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/5/2025).

Doni mengatakan, sejumlah warga memang dipercaya untuk membantu TNI dalam setiap proses pemusnahan.

Bukan Memulung Serpihan Amunisi

Lebih lanjut, Doni menegaskan kabar yang beredar soal korban tewas akibat memulung sisa ledakan adalah informasi yang keliru.

Ia mengatakan, selama ini warga memang dipercaya oleh TNI untuk membantu proses pemusnahan tersebut.

"Kami dari pemerintahan desa tidak menerima warga kami dianggap memulung, tidak mungkin memulung karena lokasi tersebut dijaga ketat. Apalagi saat kejadian kan anggota TNI juga jadi korban," ungkap dia.

Doni menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan di RSUD Pameungpeuk. Rencananya sembilan korban sipil akan disemayamkan hari ini di rumah duka.

"Kami turut berduka cita atas kejadian ini, semoga amal ibadah pada korban diterima di sisi Allah," ungkapnya.

Baca juga: 9 Korban Ledakan Amunisi di Garut Berhasil Diidentifikasi, Keluarga Kumpulkan Sikat Gigi Hingga Baju

Berikut nama korban tewas ledakan bom di Garut Selatan.

  1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan, ST., MM.
  2. Mayor Cpl Anda Rohanda
  3. Kopda Eri Triambodo
  4. Pratu Aprio Seriawan
  5. Agus Bin Kasmin
  6. Ipan Bin Obur
  7. Anwar Bin Inon
  8. Iyus Ibing Bin Inon
  9. Iyus Rizal Bin Saepuloh
  10. Toto
  11. Dadang
  12. Rustiawan
  13. Endang

Kronologi kejadian

SUMUR AMUNISI - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang.
SUMUR AMUNISI - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang. (Istimewa)

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologis kejadian yang menewaskan 13 orang.

Ke-13 orang tewas itu terdiri dari empat anggota TNI dan 9 orang warga sipil.

Mereka tewas terkena ledakan amunisi dalam kegiatan pemusnahan bom atau pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025).

Menurut Brigjen Wahyu, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.

"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya

Kemudian, tim juga menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.

Berkaitan 9 korban warga sipil yang meninggal, Kadispenad menyebut seluruhnya sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk Garut untuk dilakukan tindakan selanjutnya.

Saat ini, karanya, upaya yang dilakukan ialah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi ledakan sampai aman bagi warga.

"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan. Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," katanya.

Lahan yang dipergunakan untuk memusnahkan amunisi tak layak ini merupakan lahan milik BBKSDA Garut yang memang rutin dilakukan dan lokasinya jauh dari pemukiman warga.

"Kami segenap keluarga besar TNI berbela sungkawa. TNI yang menjadi korban musibah ini merupakan prajurit yang miliki dedikasi tinggi dan kami juga duka cita atas meninggalnya warga sipil," ujarnya.

(Tribunjabar.id/Salma Dinda/Sidqi Al Ghifari)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved