Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban
Buntut Tragedi Ledakan Amunisi Tewaskan 13 Orang di Garut, DPR RI Panggil Panglima TNI dan KSAD
Ledakan amunisi atau ledakan bom itu terjadi di sumur ketiga setelah proses peledakan di 2 sumur sebelumnya berjalan aman.
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Musibah pemusnahan bahan peledak atau pemusnahan bom di Cibalong, Garut menelan 13 korban tewas.
14 orang tewas itu 9 di antaranya warga sipil dan 4 anggota TNI.
Ledakan amunisi atau ledakan bom itu terjadi di sumur ketiga setelah proses peledakan di 2 sumur sebelumnya berjalan aman.
DPR Akan Panggil Panglima TNI dan KSAD
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh mengatakan, pihaknya akan memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Hal ini terkait tragedi ledakan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menewaskan 13 orang.
Baca juga: Sosok Rustiawan Warga yang Jadi Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Ternyata Sudah Dipercaya TNI
Oleh menekankan pentingnya pertanggungjawaban atas insiden tersebut. Dia menyoroti perlunya penelusuran penyebab kejadian secara komprehensif.
"Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilalukan bisa menjadikan masalah ini terang benderang," kata Oleh kepada wartawan, Selasa (13/5/2025).

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mempertanyakan prosedur pemusnahan amunisi yang dijalankan oleh pihak TNI.
"Apakah sudah dilakukan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan atau ada kelalaian yang dilakukan oknum TNI dalam pemusnahan?" tanya Oleh.
Oleh karena itu, Oleh meminta TNI melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kejadian tersebut, agar menjadi terang benderang dan diketahui penyebabnya.
"Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benderang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa. Dan siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," ucapnya.
Sebagai tindak lanjut, kata dia, Komisi I DPR akan memanggil Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk meminta penjelasan yang utuh dan menyeluruh terhadap tragedi tersebut.
Sebanyak 13 orang tewas dalam ledakan bom yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025) pukul 09:30 WIB.
13 korban tewas itu terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.
Mereka tewas terkena ledakan amunisi dalam kegiatan pemusnahan bom atau pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025).
Dalam video dan foto yang diterima Tribun Jabar, terlihat amunisi sebesar paha orang dewasa sedang ditata untuk dimasukkan dalam sumur.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa ada 3 sumur yang disiapkan untuk memusnahkan amunisi.
Diduga salah satu sumur isi amunisi yang fotonya beredar luas itu adalah sumur yang diledakkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut.
Kronologi
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologis kejadian yang menewaskan 13 orang.
Menurut Brigjen Wahyu, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.
"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya
Kemudian, tim juga menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.
"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.
Berkaitan 9 korban warga sipil yang meninggal, Kadispenad menyebut seluruhnya sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk Garut untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
Saat ini, karanya, upaya yang dilakukan ialah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi ledakan sampai aman bagi warga.
"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan. Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," katanya.
Lahan yang dipergunakan untuk memusnahkan amunisi tak layak ini merupakan lahan milik BBKSDA Garut yang memang rutin dilakukan dan lokasinya jauh dari pemukiman warga.
"Kami segenap keluarga besar TNI berbela sungkawa. TNI yang menjadi korban musibah ini merupakan prajurit yang miliki dedikasi tinggi dan kami juga duka cita atas meninggalnya warga sipil," ujarnya.
Berikut ini identitas 13 korban meninggal dunia:
- AGUS BIN KASMIN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- IPAN BIN OBAR, alamat Kp Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- ANWAR BIN INON,alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
- ENDANG, alamat Singajaya (MD).
- YUS IBING BIN INON, alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
- IYUS RIJAL, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- TOTO, Alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- DADANG, alamat Kp. Sakambangan Kec. cibalong (MD).
- RUSTIAWAN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- Kolonel CPL ANTONIUS HERMAWAN. ST. MM, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
- Mayor COL ANDA ROHANDA, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
- KOPDA ERI DWI PRIAMBODO, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
- PRATU APRIL SETIAWAN, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
(*)
Fersianus Waku/Tribunnews
FAKTA Baru Ledakan Amunisi di Garut, Ledakan Diduga Dipicu dari Hape, Ditemukan Serpihannya |
![]() |
---|
UPDATE Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut, TNI Janji Tak Akan Gunakan Warga Sipil |
![]() |
---|
Perjuangan Keluarga Korban Ledakan Amunisi di Garut Sembuhkan Trauma, Polisi Berikan Trauma Healing |
![]() |
---|
TNI AD Buka Peluang Putra-putri Korban Ledakan Bom di Cibalong Garut jadi Prajurit TNI |
![]() |
---|
21 Warga Sipil dan 25 Unsur TNI Sudah Diperiksa di Kasus Ledakan Maut di Garut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.