Polemik Jembatan Haji Endang di Karawang, Pemilik Akan Urus Izin ke BBWS

Dia menginginkan untuk mengakhiri polemik soal jembatan perahu yang telah ramai jadi sorotan di media sosial dan mainstream. 

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Ravianto
Tribun Jabar / Cikwan
Jembatan penyeberangan Sungai Citarum di Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita, Kecamatan Klari Kabupaten Karawang yang dibangun Haji Endang. 

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Pemilik jembatan penyeberangan Rumambe Endang Junaedi atau Haji Endang bakal mengueus perizinan jembatan perahunya ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Dia menginginkan untuk mengakhiri polemik soal jembatan perahu yang telah ramai jadi sorotan di media sosial dan mainstream. 

Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Haji Endang, Irman Jupari. 

COPOT SPANDUK - Endang menunjukkan spanduk yang dipasang BBWS Citarum di jembatan perahunya, di Desa Anggadita, Klari, Karawang, Selasa (29/4/2025). Ia pun menyoroti nasib masyarakat bila jembatan tersebut ditutup.
COPOT SPANDUK - Endang menunjukkan spanduk yang dipasang BBWS Citarum di jembatan perahunya, di Desa Anggadita, Klari, Karawang, Selasa (29/4/2025). Ia pun menyoroti nasib masyarakat bila jembatan tersebut ditutup. ((KOMPAS.COM/FARIDA))

Irman mengungkapkan, Haji Endang merupakan warga negara yang baik.

Kliennya itu akan memenuhi segala proses izin yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Haji Endang ingin menghentikan semua polemik yang kini menjadi sorotan di media mainstream maupun di media sosial.

"Perizinan akan segera diurus," kata Irman, Selasa (6/5/2025).

Irman mengungkapkan, kliennya itu tengah mempersiapkan sejumlah persyaratan untuk perizinan penyebrangan miliknya.

Jika sudah lengkap akan langsung diserahkan kepada BBWS Citarum.

Irman mengatakan, jembatan tersebut sudah memiliki izin, hanya saja dari BBWS Citarum belum ada yakni izin melintasi Sungai Citarum.

"Minggu ini lengkap, kita langsung ajukan," kata dia.

Soal alasan keamanan, kata Irman, hal itu tidak relevan.

Menurutnya, kliennya membangun jembatan penyeberangan sudah dilakukan perencanaan dengan baik. 

Struktur yang digunakan pun menurutnya sudah standar.  

Misalnya perahu hingga seiling yang standar.

Soal keamanan itu, kata dia, sudah teruji selama 15 tahun tidak ada kejadian krusial.

"Jadi kita tidak menggunakan penyeberangan konvensional," kata Irman. (Cikwan Suwandi)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved