Pengurus Esports Jabar Setuju Pelajar Kecanduan Gim Online Dibina di Barak Militer

Esport Indonesia (ESI) Jawa Barat sepakat agar pelajar kecanduan gim online diberikan pembinaan khusus oleh TNI di barak militer.

TribunJabar.id/Deanza Falevi
PENDIDIKAN MILITER - Foto dokumentasi para pelajar sedang mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menginstruksikan siswa kecanduan gim online juga harus masuk pendidikan militer. Terkait usula nini, Esport Indonesia (ESI) Jawa Barat sepakat agar pelajar kecanduan gim online diberikan pembinaan khusus oleh TNI di barak militer. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengiriman siswa bermasalah ke barak militer bukan hanya bagi mereka yang masuk katagori nakal, namun juga termasuk siswa yang kecanduan gim online.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menginstruksikan siswa kecanduan gim online juga harus masuk pendidikan militer.

Terkait usula nini, Esport Indonesia (ESI) Jawa Barat sepakat agar pelajar kecanduan gim online diberikan pembinaan khusus oleh TNI di barak militer.

Sekretaris Umum (Sekum) ESI Jabar, Kiki Nurjaman mengatakan, pelajar yang kecanduan gim online relatif tidak bisa mengatur waktu, sehingga berdampak pada pendidikan formalnya.

Menurutnya, para atlet Esport yang berada di bawah naungan ESI sendiri hanya diberikan waktu sekitar dua sampai tiga jam untuk berlatih.

Selesai latihan, kata dia, para atlet harus relaksasi dan dilanjutkan dengan joging untuk memperkuat daya tahan tubuhnya.

Baca juga: Setelah Pelajar, Warga Bermasalah Siap-siap Dimasukkan Dedi Mulyadi ke Barak Militer

"Itu ada aturannya kalau dalam olahraga Esport. Bahkan, pemain bisa mendapat peringatan keras dari wasit kalau ngomong kasar saat pertandingan. Jadi enggak cuman main doang. Ada attitude, ada jiwa sportifitas, dan sebagainya," ujar Kiki, Selasa (6/5/2025).

Para atlet Esport juga selalu diberikan pendidikan karakter, terutama sebelum mereka mengikuti kejuaraan.

"Setiap kali mau PON (kejuaraan), selalu ada character building. Itu kan jiwa Nasionalismenya ditanamkan," ucapnya.

Kiki pun memastikan, kebijakan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi yang memasukkan pelajar kecanduan gim online sebagai salah satu kategori yang perlu dibina, tidak akan menurunkan minat bibit atlet Esport yang berasal dari kalangan pelajar di Jabar.

"Enggak akan menurunkan," katanya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi membeberkan alasan mengapa siswa kecanduan gim online, masuk kategori untuk menjalani pendidikan karakter di barak militer.

Dalam surat edaran (SE) Nomor: 43/PK.03.04/KESRA tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluya, terdapat beberapa kategori siswa yang memiliki perilaku khusus, mulai dari sering terlibat tawuran, merokok, mabuk, balapan motor, hingga kecanduan gim online akan diberikan pembinaan khusus, setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua. 

Baca juga: Curhatan Marc Klok Soal Persib Juara Back to Back: Musim Ini Sangat Berat, Tak Pernah Full Team

Menurut Dedi, siswa yang kecanduan gim online, waktu istirahat atau tidurnya tidak teratur, hingga berdampak pada pendidikannya. 

"Yang kecanduan gim online. Mereka tidur rata-rata jam 04.00 WIB, bangunnya jam 10.00 WIB, akhirnya tidak pada sekolah. Ini problem," ujar Dedi Mulyadi, Selasa (6/5/2025).

Berdasarkan data, kata dia, ada 10 persen peserta didik di Jabar sudah kecanduan gim online. Sehingga, Dedi Mulyadi menilai peserta didik itu harus mendapat pendidikan karakter.

"10 persen anak-anak Jawa Barat itu, sudah kecanduan gim online," katanya.

Dedi Mulyadi menyebut, dampak buruk kecanduan gim online bisa berujung pada tindak kriminal. Misalkan, kasus penusukan oleh peserta didik kepada kakeknya di Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.

"Itu kan dilarang jam 11.00 malam menggunakan motor kakeknya, keluar malam untuk main gim online. Kan ini kan problem-problem ini kan masif nih, karena ini masif harus ada penyelesaian," ucapnya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved