Pameran Filateli 70 Tahun KAA, Hidupkan Semangat Solidaritas Asia-Afrika Hadapi Tantangan Zaman

Memperingati 70 tahun KAA, Pos Indonesia (PosIND) bersama Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menghadirkan Pameran Filateli 70 Tahun KAA

Editor: Siti Fatimah
Dok PosInd
SAMPUL PERINGATAN KAA - Pembukaan Pameran Filateli 70 Tahun KAA ditandai dengan penandatanganan Sampul Peringatan 70 Tahun KAA oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Direktur Bisnis Jasa Keuangan PosIND Haris, disaksikan oleh para pejabat, kolektor filateli, dan tamu undangan di Kantor Pos Asia Afrika, Kota Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Pos Indonesia (PosIND) bersama Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menghadirkan Pameran Filateli 70 Tahun KAA di Kantor Pos Asia Afrika, Kota Bandung

Pameran resmi dibuka pada Senin, 28 April 2025 hingga 3 Mei 2025.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan, PosIND, Perkumpulan Filatelis Indonesia, Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Komunikasi dan Digital.

Pembukaan pameran ditandai dengan penandatanganan Sampul Peringatan 70 Tahun KAA oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Direktur Bisnis Jasa Keuangan PosIND Haris, disaksikan oleh para pejabat, kolektor filateli, dan tamu undangan.

Baca juga: Delegasi 17 Negara Uni Afrika Ikuti Historical Walk Peringatan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya menegaskan pentingnya mengenang Konferensi Asia Afrika sebagai tonggak sejarah besar. Kala itu, Indonesia mampu menjadi inisiator perdamaian dunia. 

“Saat itu, Indonesia yang baru merdeka sepuluh tahun sudah mampu menjadi inisiator dan pemimpin bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika. KAA menghasilkan Dasa Sila Bandung yang menjadi fondasi solidaritas antarnegara berkembang hingga kini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fadli Zon menyebut Pameran Filateli ini sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat Bandung serta peran prangko dan filateli sebagai media dokumentasi sejarah.

Dia pun mengapresiasi kolaborasi lintas institusi yang telah merealisasikan pameran ini.

Sementara itu, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PosIND Haris menambahkan,  prangko bukan sekadar alat pembayaran pos, melainkan “jendela kecil” yang merekam budaya, sejarah, dan perjuangan bangsa. 

“Melalui pameran ini, kami ingin menjembatani generasi masa kini dengan sejarah perjuangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika,” ungkapnya.

Diketahui, pameran menghadirkan tiga kelompok utama koleksi.

Baca juga: Naik Whoosh ke Bandung Hadiri Peringatan 70 Tahun KAA, 17 Dubes Afrika Kagum Transportasi Indonesia

Pertama, koleksi prangko dan benda filateli yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan KAA.

Kedua, lebih dari 100 foto dokumentasi pilihan dari total 203 koleksi pribadi Menteri Kebudayaan yang merekam berbagai momen penting KAA. 

Ketiga, koleksi literasi berupa buku, surat kabar, dan terbitan lainnya yang relevan dengan penyelenggaraan konferensi bersejarah tersebut.

Dengan semangat reflektif dan edukatif, Pameran Filateli 70 Tahun KAA tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menghidupkan kembali semangat solidaritas Asia-Afrika dalam menghadapi tantangan zaman modern. 

Masyarakat umum pun diundang hadir dan merasakan kembali getaran sejarah dari Kota Bandung yang pernah menjadi titik temu bangsa-bangsa Asia dan Afrika tujuh dekade lalu.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved