Pilunya Nasib Korban Dokter Cabul di Garut, Rumah Tangga dengan Suami Jadi Tidak Harmonis 

Sejumlah korban dokter kandungan cabul di Garut bernasib pilu. Hubungan mereka dengan suami tidak harmonis lagi setelah kasus ini mencuat.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
BERBICARA - Kepala Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat, Hasbullah Fudail, berbicara kepada wartawan dalam kunjungannya ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (30/4/2025) sore. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sejumlah korban dokter kandungan cabul di Garut bernasib pilu. Hubungan mereka dengan suami tidak harmonis lagi setelah kasus ini mencuat.

Hal tersebut disampaikan oleh pihak Kementerian Hak Asasi Manusia (Kemenham) wilayah Jawa Barat saat berkunjung ke Kabupaten Garut, Rabu (30/4/2025) sore.

"Saya telah menemui sejumlah korban, mereka kini dalam perlindungan oleh Pemda Garut, (keluhan mereka) keluarga jadi bermasalah, karena suami keberatan," ujar Kepala Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat, Hasbullah Fudail, setelah pertemuannya dengan Wakil Bupati Garut, Rabu.

Dia menuturkan, pihaknya juga mendorong korban mendapatkan perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Baca juga: Senyum Koenrat Merekah, Motornya Kembali Setelah Digasak Koboi Berpistol Mainan di Garut

Kemenham Jabar, ucapnya, akan segera mengeluarkan rekomendasi kepada berbagai pihak terkait setelah kasus dokter kandungan di Garut dan kasus dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

"Saat ini yang mampu kita lakukan adalah memastikan perlindungan untuk para korban, bagaimana hak-hak mereka terpenuhi," ungkapnya.

Hasbullah menjelaskan, korban juga menitipkan pesan agar penegak hukum menjatuhkan hukuman yang berat untuk tersangka.

Baca juga: Beraksi Pakai Pistol Mainan, Dua Pencuri dan Penadah Curanmor di Garut Akhirnya Dibekuk Polisi

Sebelumnya viral dokter kandungan cabul bernama M Syafril Firdaus atau MSF karena melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Oknum dokter itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasusnya viral usai rekaman CCTV aksi tak senonohnya tersebar.

Sang dokter dijerat dengan Pasal 6 B dan C dan atau Pasal Pasal 15 Ayat 1 Huruf B UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved