Koboi Jalanan yang Senggolan dengan Mikrolet di Jakarta Positif Sabu, juga Bawa Senpi Ilegal

Pengemudi Daihatsu Sigra yang bersenggolan dengan mikrolet itu akhirnya terlibat cekcok di jalan.

Editor: Ravianto
ALFARIZY/TRIBUNNEWS
PENGACARA BERSENPI ILEGAL - Pengacara berinisial S (tengah) diamankan Polres Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025). Penangkapannya berawal dari kecelakaan ringan di Senen, Jakarta Pusat. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kasus senggolan ringan antara mobil Daihatsu Sigra dengan mikrolet di Jalan Kramat Raya, kawasan Senen, Jakarta berbuntut panjang.

Pengemudi Daihatsu Sigra yang bersenggolan dengan mikrolet itu akhirnya terlibat cekcok di jalan.

Hingga akhirnya anggota polisi datang karena mendapatkan laporan warga.

Pada saat dilakukan pemeriksaan, saat tersangka jongkok, petugas kepolisian di lapangan melihat senjata api terselip di pinggang pengacara tersebut.

"Tim dari lalu lintas langsung melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan barang bawaan yang mana ditemukan satu pucuk senpi jenis Makarov Kaliber 7,65 mm," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus, di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

"Sehingga pada saat itu anggota lantas memberitahukan kepada tim dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat dan langsung mengamankan tersangka dan barang bukti untuk dibawa ke Mapolres Jakarta Pusat," jelasnya.

Petugas pun segera mengamankan S beserta barang bukti satu pucuk senjata api jenis Makarov kaliber 7,65 mm.

Positif Sabu

Polres Jakarta Pusat mengungkap fakta lain terkait pengacara bernama Samir yang ditangkap karena kepemilikan senjata api (Senpi) ilegal.

Pengacara berusia 31 tahun itu sebelumnya terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).

"Dari temuan terhadap barang bukti senjata api kemudian tim melakukan koordinasi dengan satnarkoba agar dilakukan tes urin yang mana juga tersangka S positif narkoba," ungkap AKBP Muhammad Firdaus, Senin (28/4/2025).

Berdasarkan hasil tes urine, pengacara tersebut diketahui positif mengonsumsi sabu (methamphetamine), ganja (THC), dan obat-obatan yang mengandung benzodiazepine.

Dalam perkara ini, pelaku dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.

Polisi masih mendalami lebih lanjut dugaan adanya keterkaitan tersangka dengan pihak lain, termasuk asal-usul senjata api yang dimilikinya.

Adapun barang bukti yang diamankan terkait kasus ini adalah berupa satu unit senjata api jenis Makarov kaliber 7.65mm, satu unit senjata laras panjang merek Diana, satu unit airsoft gun rakitan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved