SOSOK Jaya Dewata, Ayah Walang Sungsang yang Tuai Sorotan karena Dijadikan Nama Bale di Cirebon

Nama Jaya Dewata yang akan dijadikan nama Kantor Gubernur Jawa Barat di Cirebon, menuai reaksi. 

Editor: Giri
Tribun Jabar/ Eki Yulianto
BERUBAH NAMA - Pelang Kantor Gubernur Bale Jaya Dewata di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. Perubahan nama gedung yang sebelumnya bernama Gedung Negara diprotes budayawan setempat. 

“Nampaknya tidak ada perubahan apa-apa, cuma nama saja yang berubah."

"Bahkan peresmian nama baru pun saya tidak dengar ada acara khusus,” ucapnya.

Chaidir mengungkapkan, gedung yang didirikan tahun 1808 itu awalnya merupakan markas pasukan kolonial Belanda dan telah mengalami beberapa kali perubahan fungsi dan nama, termasuk pernah dijadikan Creative Center oleh Gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil.

Kini, dengan penamaan baru oleh Gubernur Dedi Mulyadi menjadi Bale Jaya Dewata, para budayawan berharap agar ada dialog terbuka dan keterlibatan masyarakat dalam setiap kebijakan yang menyangkut warisan budaya Cirebon.

“Langkah kami adalah mengajak duduk bareng teman-teman hari Minggu nanti."

"Kita akan satukan visi, kalau menerima dasarnya apa, kalau menolak dasarnya apa."

"Tapi yang kami pertanyakan, ini konsep penamaannya dari siapa?” jelas Jajat.

Baca juga: Pendidikan Militer Siswa SMA Sederajat di Jabar, Dedi Mulyadi: 6 Bulan Tak Ikut Sekolah Formal

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah membuat kebijakan yang menarik perhatian publik dengan mendirikan lima kantor gubernur di berbagai wilayah Jawa Barat.

Keputusan ini terinspirasi oleh kekayaan budaya yang beragam di provinsi ini, meliputi Priangan Garut, Priangan Bandung Raya, Cirebon, Purwakarta, serta Wilayah Bogor (Sunda Betawi).

Langkah ini juga merupakan upaya untuk menghidupkan kembali fungsi eks kantor karesidenan yang dulunya berperan penting sebagai pusat administrasi di bawah gubernur.

Dengan mengaktifkan kembali kantor-kantor tersebut, Dedi Mulyadi berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di berbagai daerah secara lebih efektif.

Untuk mempertegas identitas masing-masing kantor gubernur, telah ditetapkan nama-nama khas yang mencerminkan budaya dan sejarah daerahnya.

Di Wilayah Bogor, kantor ini dikenal sebagai Bale Pakuan Padjadjaran.

Sementara itu, Bale Sri Baduga menjadi sebutan untuk kantor di Wilayah Purwakarta.

Di Cirebon, kantor gubernur diberi nama Bale Jaya Dewata, sedangkan Bale Dewa Niskala berada di Priangan Garut.

Terakhir, Bale Pakuan menjadi nama kantor gubernur di Priangan Bandung Raya.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved