Renovasi Gedung Rara Santang Cirebon Ternyata Sudah Diusulkan Sejak 2020, Mengapa Terkatung-katung?

Gedung Rara Santang masih tetap aktif digunakan oleh masyarakat, terutama komunitas seni dan mahasiswa. 

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
TERBENGKALAI - Potret Gedung Kesenian Nyimas Rara Santang di kawasan Bima Kota Cirebon yang terbengkalai, Rabu (23/4/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk merenovasi Gedung Kesenian Nyimas Rara Santang masih belum membuahkan hasil. 

Padahal, usulan renovasi tersebut telah diajukan sejak tahun 2020.

Hingga kini, kondisi bangunan yang mengalami kerusakan cukup berat masih tetap digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan, pihaknya sudah lama memetakan kebutuhan renovasi, bahkan telah menyusun kajian dan dokumen perencanaan teknis (DED).

"Iya sebetulnya untuk Gedung Kesenian Rara Santang itu memang bangunan sudah cukup lama ya dan memang sudah terjadi banyak kerusakan di sana-sini."

"Mungkin ukuran kerusakannya berat," ujar Agus melalui keterangannya, Rabu (23/4/2025). 

Agus menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala utama.

"Pemeliharaan pun anggarannya kecil, antara range 50 sampai 70 juta."

"Yang baru kita bisa benahi itu ruang-ruang kamar mandi, kayak gitu," ucapnya.

Meskipun anggaran minim, Gedung Rara Santang masih tetap aktif digunakan oleh masyarakat, terutama komunitas seni dan mahasiswa. 

"Untuk kegiatan-kegiatan kecil, seperti latihan dan sebagainya, itu hampir setiap bulan ada aja diisi oleh masyarakat di sini," jelas dia. 

Menurutnya, usulan renovasi sudah ditinjau langsung oleh Wali Kota Cirebon dan terbuka kemungkinan untuk diusulkan dalam perubahan anggaran tahun ini.

"Kami sudah melakukan pemetaan, mungkin prioritas tahun ini apa saja yang bisa kita lakukan."

"Dan memang dibuka ruang oleh Pak Wali Kota untuk diusulkan di perubahan anggaran tahun ini," katanya.

Anggaran awal yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 500 juta.

"Kalau jumlah anggaran yang dibutuhkan, mungkin untuk kita misalnya plafon, kemudian instalasi dan lain sebagainya kemarin itu di Rp 500 juta dulu."

"Setidaknya agar bisa bermanfaat untuk kegiatan-kegiatan masyarakat, untuk bisa berkreatifitas di gedung tersebut," ujarnya.

Agus berharap, dengan masuknya kawasan Bima dalam rencana induk pengembangan pariwisata daerah 2026-2030 sebagai zona sport tourism dan taman budaya, upaya pengajuan bantuan keuangan ke pemerintah provinsi dan kementerian bisa segera terealisasi.

"Memang sampai saat ini belum ada lampu kuning ya, apalagi lampu hijau, untuk bisa mengakses itu. Tapi berbagai upaya tentu tetap kita lakukan," ucap Agus. 

Sebelumnya, di balik rindangnya pepohonan di kawasan Bima, Kota Cirebon, berdiri Gedung Kesenian Nyimas Rara Santang yang kondisinya kini memprihatinkan.

Gedung yang seharusnya menjadi ruang kreatif warga justru tampak kumuh dan tak terawat.

Pantauan Tribun pada Rabu (23/4/2025), kerusakan terlihat mencolok di beberapa bagian gedung.

Plafon dalam gedung berlubang cukup besar, bahkan tampak kayu menjuntai dari celah tersebut.

Selain berbahaya, plafon juga dipenuhi lumut, memperparah kesan tidak layak pakai.

Dinding gedung pun banyak yang catnya mengelupas.

Padahal, gedung ini kerap digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan.

Mulai dari latihan tari, pertunjukan musik, hingga sekadar menjadi tempat berkumpul komunitas seni.

Di sekitar area gedung juga tumbuh pohon-pohon besar yang membuat suasana teduh, menambah daya tarik tempat ini.

“Gedungnya sudah rusak. Dari tampilan luar saja sudah kelihatan. Jadi kaya bukan gedung kesenian, lebih ke gudang,” ujar Syahroni (36), salah satu warga Cirebon yang kerap mengunjungi lokasi tersebut.

Menurutnya, kondisi gedung saat ini sudah tidak lagi representatif sebagai tempat seni.

Selain tidak nyaman, gedung juga membahayakan pengunjung.

“Atapnya bolong dan cukup membahayakan."

"Jangan sampai dibiarkan terus dan menimbulkan korban,” ucapnya.

Syahroni juga menyoroti kondisi panggung terbuka di bagian luar gedung yang tak kalah memprihatinkan.

Ia berharap ada perhatian serius dari pemerintah.

“Kalau bisa sih direnovasi,” jelas dia.

Gedung Kesenian Rara Santang selama ini menjadi bagian penting dari denyut nadi seni dan budaya di Kota Cirebon.

Namun wajah rapuhnya kini menjadi ironi tersendiri di tengah geliat kreativitas masyarakat yang tak pernah padam.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved