Keracunan Massal MBG di Cianjur

Polisi Sita Wadah Makanan untuk Program MBG di Cianjur Setelah Terjadi Keracunan Massal

Pihak Satreskrim Polres Cianjur mengamankan barang bukti berupa tempat makan berbahan plastik dan stainless.

|
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
TUNJUKKAN WADAH - Pihak Satreskrim Polres Cianjut menunjukkan wadah yang dipakai untuk makanan dalam Program MBG dalam kasus keracunan massal di Cianjur. Polisi masih mendalami kasus ini. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pihak Satreskrim Polres Cianjur mengamankan barang bukti berupa tempat makan berbahan plastik dan stainless. Tempat itu menjadi wadah makanan yang disantap siswa sehingga berujung mual dan muntah.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pendistribusian makanan dalam Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) menggunakan kemasan berbahas plastik dan stailess.

"Barang bukti berupa tempat makan tersebut ada lima buah, terdiri atas tiga kemasan yang terbuat dari plastik, dan dua berbahan stainless. Barang bukti ini kita amankan untuk kepentingan pendalaman," katanya Tono dalam konferensi pers, Rabu (23/4/2025).

Menurutnya, rata-rata korban yang mengalami gejala keracunan tersebut mengonsumsi makanan dalam wadah atau tempat makan terbuat dari plastik.

Baca juga: Jumlah Pelajar di Cianjur yang Keracunan Setelah Konsumsi MBG Capai 79, Begini Update Kondisinya

"Tentunya ini bagian dari proses pemeriksaan dan penyelidikan. Nantinya dari pihak labotarium atau ahli terkait akan dimintai klarifikasi, apakan memang tempatnya, karena panas dan seterusnya, masih didalami juga," katanya.

Tono mengatakan, terkait dengan standarisasi proses pengolahan, hingga penyaluran program MBG tersebut sudah ada standard operating procedure (SPO) oleh pihak terkait.

"Untuk standar bakunya ada, seperti makannya seperti apa, dan teknis lain pun telah ada. Tapi kan kejadian ini sudah terjadi, berarti apakah SOP tersebut dilakukan atau tidak, nah ini proses kita untuk melakukan pendalaman," kata dia.

Baca juga: Keracunan Massal di Cianjur, Makanan Dimasak Jumat, Dihidangkan Senin Petang, Dinkes Tetapkan KLB

Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan, dapur Limbangansari tersebut mendistribusikan makanan sebanyak 2.700 paket ke tujuh sekolah.

"Sejauh ini kami sudah meminta klarifikasi kepada pihak terkait, ada 10 orang yang sudah dimintai keterangan, mulai dari penanggung jawab CV, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cianjur, ahli gizi SPPG, staf tiga orang, tim pengemas, dan dua orang kurir atau pengantar makan," kata dia.

Tono mengungkapkan, dalam penanganan dan penyelidikan kasus keracunan tersebut mengedepankan praduga tak bersalah, serta menunggu hasil uji labotarium yang sedang dilakukan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved