ASTAGFIRULLAH, Korban Pembunuhan di Serang Ternyata Dimutilasi Hidup-hidup, Forensik Ungkap Tandanya

Mayat yang diketahui berjenis kelamin perempuan itu tertutup pelepah pisang dan sebongkah kayu.

Editor: Ravianto
dok polresta serang
POLISI SAAT MENEMUKAN POTONGAN TUBUH KORBAN - Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Salahuddin mengatakan, motif pelaku tega melakukan pembunuhan dengan mutilasi didasari karena sang pacar hamil dan meminta pertanggungjawaban. 

TRIBUNJABAR.ID, SERANG - Fakta mengejutkan mengemuka dari Kasus pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di Serang, Banten.

Ternyata, korban dimutilasi hidup-hidup oleh pelaku.

Korban pembunuhan disertai mutilasi itu awalnya ditemukan di Kampung Ciberuk, Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten,18 April 2025 sore.

Mayat tersebut kali pertama ditemukan oleh seorang warga setempat saat hendak membersihkan rumput di sebuah lahan.

Mayat yang diketahui berjenis kelamin perempuan itu tertutup pelepah pisang dan sebongkah kayu.

Kemudian, warga yang melihat sesuatu yang tertutup pelepah pisang itu membukanya.

Baca juga: KRONOLOGI Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi di Serang, Pelaku Ngaku Sendiri Pendam Kepala di Sungai

Sontak kaget, saat melihat sesosok mayat perempuan tanpa kepala, tangan, dan kaki, hanya menyisakan bagian tubuh.

Belakangan diketahui kalau mayat tanpa kepala dan kaki itu adalah SA, 19 tahun.

Tak berselang lama, pelaku ditangkap oleh petugas Polresta Serang Kota beserta jajaran, pada Sabtu (19/4/2025). 

mulyana pelaku mutilasi
PELAKU MUTILASI - Tampang Mulyana terduga pelaku mutilasi di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang. Minggu, (20/4/2025). Mulyana menurut pemeriksaan forensik memutilasi pacarnya dalam kondisi hidup-hidup.

Dia adalah ML atau Mulyana yang tak lain pacar korban.

Mulyana (23) pemuda asal Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten.

Sedangkan SA (19) merupakan warga Kampung Cikuray Kadongdong, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

Mayat SA ditemukan di Kampung Ciberuk, Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (18/4/2025).

Dimutilasi Hidup-hidup

Dokter forensik RS Bhayangkara, Donald Rinald, menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi forensik, korban dimutilasi dalam keadaan hidup. 

Halaman
12
Sumber: Tribun banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved