Sosok Munirah, Dipasung 6 Tahun di Rumah Reyot Tanpa Dinding di Indramayu, Keluarga Tak Punya Biaya

Sosok lansia bernama Munirah (66) diduga ODGJ dan dipasung oleh keluarganya selama enam tahun.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
handhika rahman/tribun jabar
DIPASUNG - Nenek Munirah yang dipasung 6 tahun di Blok Dukuh Desa Gadingan, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Minggu (20/4/2025) 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok perempuan lanjut usia (lansia) bernama Munirah (66) diduga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dan dipasung oleh keluarganya selama enam tahun.

Munirah adalah warga Desa Gadingan, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Selama ini, Munirah tinggal di sebuah rumah reyot tanpa dinding yang nyaris roboh. Rumah itu hanya menyisakan tiang kayu, atap, dan teralis jendela.

Sehari-hari, kaki Munirah terikat di salah satu tiang kayu yang tersisa. Ia juga tidur beralaskan tumpukan kain saja.

Camat Sliyeg, Endang Ismiati menjelaskan bahwa Munirah dipasung oleh keluarganya karena sering mengamuk.

Kondisi kejiwaan Munirah diduga mulai terganggu semenjak ditinggal cerai oleh mantan suaminya.

Endang menyebutkan, kondisi keluarga Munirah tidak memiliki biaya untuk membawa sang nenek berobat.

Sementara, kondisi Munirah diketahui setelah ada wartawan yang menginformasikan hal tersebut kepada Polres Indramayu.

DIPASUNG - Nenek Munirah yang dipasung selama 6 tahun di Blok Dukuh Desa Gadingan, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Minggu (20/4/2025)
DIPASUNG - Nenek Munirah yang dipasung selama 6 tahun di Blok Dukuh Desa Gadingan, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Minggu (20/4/2025) (handhika rahman/tribun jabar)

Baca juga: Camat Sliyeg Indramayu Tak Tega Lihat Nenek Munirah Dipasung 6 Tahun, Akan Terus Pantau Kondisinya

Petugas gabungan dari unsur TNI-Polri, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, hingga Petugas Puskesmas pun langsung turun melakukan evakuasi, Minggu (20/4/2025) sore.

Munirah saat ini sudah ada di RSUD Indramayu untuk mendapat pengobatan kejiwaan.

"Harapan kami mudah-mudahan bisa segera sembuh dan sehat, karena tadi masih bisa diajak komunikasi, masih bisa nyambung diajak ngobrolnya," ujar Endang kepada TribunCirebon.com.

Endang mengatakan, pemerintah akan terus memantau kondisi dari Munirah selama menjalani pengobatan.

Pemantauan tidak hanya di rumah sakit, setelah diperbolehkan pulang, pihaknya juga akan terus memantau kondisi kesehatan Munirah.

Kepada keluarga, kata Endang, Munirah meminta pengobatan lanjutan secara rutin di Puskesmas Sliyeg.

Ia pun berharap, upaya-upaya tersebut dapat membuat Munirah kembali sehat.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved