Kandang Ayam Rumahan, Inovasi Peternak Zilenial yang Ekonomis Bagi Ternak Skala Kecil
Saat ini telah hadir inovasi baru yang murah dan terjangkau bagi masyarakat yang ingin beternak ayam yang hasilnya memuaskan dan berkualitas.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID - Beternak ayam dan produksi telur ayam yang berkualitas perlu ditunjang dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Bahkan terkadang harus melibatkan teknologi agar hasilnya maksimal.
Namun teknologi yang dihadirkan terkadang tidak terjangkau oleh peternak rakyat pada umumnya. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi para peternak, terutama di saat mereka harus bersaing dengan peternak besar.
Namun kini telah hadir inovasi baru yang murah dan terjangkau bagi masyarakat yang ingin beternak ayam yang hasilnya memuaskan dan berkualitas, baik kualitas ayam ternak maupun produksi telurnya.
Hal ini seiring dengan hadinya sebuah produk inovatif yakni kandang ayam petelur skala rumahan yang ekonomis yang dihadirkan oleh Peternak Zilenial.
Baca juga: Tiga Mibil Polisi Dibakar Dalam Penangkapan Ormas di Depok, Satgas Antipremanisme KDM Dipertanyakan
Inovasi ini dirancang khusus untuk generasi muda dan masyarakat urban yang ingin mulai beternak dari rumah.
Pendiri Peternak Zilenial, Febri Nur Faturohman, mengatakan dengan mengusung semangat “Ternak Aja Dulu”, pihaknya mengajak generasi muda dan masyarakat urban untuk memulai usaha peternakan ayam petelur dari rumah.
"Kami percaya bahwa beternak tidak harus rumit atau membutuhkan lahan luas. Dengan pendekatan praktis dan ekonomis, kami memberikan solusi agar siapapun bisa mulai ternak, tanpa rasa takut gagal," ujar Febri, Minggu 20 April 2025.
Febri mengatakan, peternak Zilenial ingin menunjukkan bahwa bisnis peternakan bisa dilakukan dengan modal rendah dan hasil yang maksimal, tanpa perlu keluar dari zona nyaman.
Saat ditanya kenapa Harus “Ternak Aja Dulu”, Febri menyebut bahwa pihaknya menyediakan paket lengkap kandang ayam ekonomis, pakan, ayam siap bertelur, hingga pendampingan secara langsung.
"Semua sudah siap, kamu hanya perlu mulai," ujarnya.
Baca juga: Pilu Bocah Perempuan Diduga Korban Tabrak Lari di Bekasi, Mayatnya Diabaikan di Tumpukan Sampah
Selain produk, ujar Febri, pihaknya juga akan menjadi bagian dari komunitas Peternak Zilenial, tempat berbagi pengalaman, ilmu, dan tips untuk mengelola ternak ayam dengan lebih baik.
"Ternak ayam dari rumah membuka peluang bisnis baru dengan investasi rendah. Hasilnya? Telur segar setiap hari yang bisa dijual atau dikonsumsi sendiri, bahkan menghasilkan keuntungan tambahan," ujarnya.
Febri mengatakan, pihaknya menyediakan semua yang dibutuhkan-mulai dari kandang hingga panduan lengkap. Cukup siapkan sedikit ruang di rumah, dan siap berternak!
"Kandang ini tidak hanya menawarkan kemudahan dalam memelihara ayam petelur, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat luas untuk ikut berkontribusi pada produksi pangan lokal secara mandiri dan berkelanjutan," katanya.
Solusi untuk Tantangan Peternakan Skala Kecil
Selama ini, banyak individu yang tertarik memulai usaha peternakan namun terhambat oleh berbagai kendala, seperti keterbatasan modal, lahan, minimnya pengetahuan teknis, serta tingginya biaya infrastruktur awal.
Di sisi lain, kebutuhan akan pangan lokal, khususnya telur ayam, terus meningkat, menciptakan peluang ekonomi yang sangat menjanjikan.
Peternak Zilenial melihat celah ini sebagai momentum untuk menghadirkan solusi. Kandang ayam petelur ekonomis yang diluncurkan dirancang dengan konsep portabel, hemat tempat, mudah dirakit, dan ramah lingkungan.
Produk ini merupakan hasil riset dan pengembangan selama lebih dari enam bulan oleh tim muda yang terdiri dari peternak, desainer produk, dan praktisi agribisnis.
“Banyak anak muda yang sebenarnya ingin beternak, tapi bingung mulai dari mana. Lewat kandang ini, kami ingin bantu mereka punya titik awal yang praktis dan terjangkau,” ujar Febri Nur Faturohman sekaligus inisiator proyek ini.
Desain Inovatif, Harga Terjangkau
Kandang ayam ini memiliki ukuran 2 meter x 2 meter, cukup untuk memelihara 12 hingga 24 ekor ayam petelur. Dibuat menggunakan bahan besi siku sebagai rangka utama dan spandek sebagai atap pelindung, kandang ini dapat ditempatkan di pekarangan rumah, rooftop, atau bahkan lahan sempit di area perkotaan.
Fitur Unggulan
- Kandang ayam galvanis ful rangka ada atap (kapasitas 12-24 ekor)
- Pengelolaan kotoran terpisah untuk kebersihan dan kesehatan ayam
- Ventilasi yang memadai
- Panen Telur dengan akses mudah
- Mudah dibongkar pasang (flat-pack system)
Dengan harga mulai dari Rp4.500.000, produk ini menjadi solusi kandang ayam termurah di kelasnya yang tetap mengedepankan kualitas dan fungsi.
Mencetak Generasi Peternak Baru
Peluncuran produk ini bukan sekadar peluncuran komersial. Peternak Zilenial juga mengumumkan kampanye edukasi bertajuk “1.000 Kandang, 1.000 Peternak Baru” yang ditujukan untuk menciptakan gelombang baru peternak rumahan di seluruh Indonesia.
Program ini mencakup:
- Pembelian kandang disertai buku panduan beternak
- Bimbingan ternak selama bermitra
- Akses ke komunitas Peternak Zilenial secara gratis
“Kami ingin peternakan tidak lagi eksklusif. Siapa pun, termasuk mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan pekerja kantoran bisa menjadi peternak rumahan,” tegas Febri. “Karena beternak tidak selalu harus besar, tapi harus dimulai.”
Dampak Ekonomi dan Lingkungan
Setiap kandang yang digunakan untuk 24 ekor ayam petelur mampu menghasilkan rata-rata 20-24 butir telur per hari, yang jika dijual bisa menambah penghasilan tambahan sekitar Rp800.000 hingga Rp1.100.000 per bulan.
Lebih dari itu, pemanfaatan limbah ayam juga bisa diolah menjadi pupuk organik, menciptakan ekosistem sirkular yang ramah lingkungan.
“Kami percaya bahwa inovasi kecil seperti kandang ini bisa memberi dampak besar, bukan hanya dari segi ekonomi rumah tangga, tapi juga lingkungan dan keberlanjutan pangan,” kata Fikri Nur Jannah, bagian dari tim pengembangan produk Peternak Zilenial.
Peluang Kemitraan dan Ekspansi
Ke depan, Peternak Zilenial membuka peluang kolaborasi dengan pemerintah daerah, kampus, pesantren, dan koperasi lokal untuk memperluas penyebaran kandang ini sekaligus mendorong lahirnya lebih banyak peternak mandiri.
“Kami siap bermitra dengan siapa pun yang memiliki visi yang sama: menciptakan ketahanan pangan dari rumah, oleh rakyat, untuk rakyat,” ujar Febri.
Ia juga menyampaikan bahwa timnya tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa UMKM pangan dan supplier bibit ayam untuk menyediakan paket lengkap bagi pembeli kandang.
Dalam era digital saat ini, di mana banyak generasi muda lebih akrab dengan dunia digital dan konten kreatif, Peternak Zilenial ingin mengajak anak muda untuk kembali ke akar: menjadi produsen, bukan hanya konsumen.
Melalui pendekatan edukatif, branding yang menarik, serta sistem yang mudah dijalankan, Peternak Zilenial berharap bahwa produk kandang ayam ekonomis ini akan menjadi “gerbang pertama” bagi ribuan peternak baru di Indonesia. (*)
Sapi Makan Sampah, Diskanak Purwakarta: Daging dan Susu Berisiko Tercemar Logam Berat |
![]() |
---|
Sejahterakan Peternak, ADM Indonesia Distribusikan Ayam Segar lewat Dompet Dhuafa |
![]() |
---|
Teror Anjing Liar Serang Ternak Domba di Pangandaran, Peternak Diminta Perkuat Kandang |
![]() |
---|
Pengurus HPDKI Jabar 2025-2030 Terbentuk, Kesejahteraan Peternak Domba Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Gagal Jadi Peternak Bebek Padahal Belum Setahun, Hendrik Sukses Jadi Juragan Sapi di Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.