Nasib Dokter Kandungan Cabul di Garut, IDI Siap Jatuhkan Sanksi Tegas Jika Terbukti Bersalah

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat mengecam keras tindakan dokter kandungan di Garut berinisial MSF.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Istimewa/ tangkapan layar
DUGAAN PELECEHAN - Tangkapan layar rekaman CCTV dokter kandungan terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pasien di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat mengecam keras tindakan dokter kandungan di Garut berinisial MSF. Dia melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya saat tindakan USG kandungan.

"Kami mengecam aksi oknum dokter itu yang tak sesuai SOP dan melanggar disiplin serta etika profesi," kata  Ketua IDI Jabar, Moh Luthfi, Rabu (16/4/2025).

Luthfi menegaskan, tindakan MSF tidak mencerminkan profesi dokter.

IDI Jabar kini tengah menyiapkan sejumlah sanksi yang bakal diberikan ke bersangkutan bila terbukti melakukan tindakan tercela itu.

"(Jika terbukti) IDI akan memberikan sanksi disiplin dan etika kepada dokter yang bersangkutan. Saat ini sedang berproses di IDI paralel (berbarengan) dengan proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian," ujarnya.

Satu sanksi yang nantinya akan diberikan bisa berupa pencabutan keanggotaan IDI.

Baca juga: UPDATE Sosok Dokter Kandungan Cabul di Garut, Sering Minta Nomor WA ke Pasien, Kirim Pesan Tak Sopan

Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan, menyebut polisi telah menangkap MF. Pelaku ditangkap Satreskrim Polres Garut, Selasa (15/4/2025).

"Sudah diamankan Polres Garut dan ditangani di sana," katanya.

Surawan mengatakan, ada dua orang yang melapor sebagai korban dari perbuatan pelaku dokter kandungan itu.

Baca juga: Unpad Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Dokter Kandungan di Garut

Video aksi MSF viral. Dia diduga melakukan pelecehan seksual pada pasiennya. Dalam rekaman video, dokter itu sedang mengecek kondisi kandungan pasien menggunakan alat USG di bagian perut.

Tetapi, alat USG itu terus beralih ke bagian atas perut dan tangan kiri dokter itu memegang bagian atas perut korban sampai diduga memegang bagian sensitif pasien itu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved