Update Aktivitas Gunung Gede: Kali Ini Asap Membumbung Tinggi Hingga 100 Meter Dari Pucak
Lonjakan aktivitas kegempaan Gunung Gede cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau situasi Gunung Gede di Jawa Barat.
Gunung Gede menunjukkan adanya aktivitas gempa vulkanik yang siginifikan sejak 1 April 2025.
Kondisi terkini Gunung Gede terus mengeluarkan asap, membumbung tinggi hingga mencapai 100 meter dari puncak.
Selain itu juga gempa tektonik di Gunung Gede terus terjadi berdasarkan pemantauan hari ini.
Update pengamatan pada Jumat, 04 April terhitung pukul 00.00 - 24.00 WIB dari Pos Gunung api (PGA) Gede di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang dilansir dari website https://magma.esdm.go.id sebagai berikut:
- Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah tenggara.
- Klimatologi
Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah tenggara. Suhu udara sekitar 19-22°C.
- Pengamatan Kegempaan
2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 14-50 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 105-207 detik.
- Rekomendasi
Masyarakat, pengunjung dan wisatawan tidak menuruni, mendekati dan bermalam di Kawah G. Gede dalam radius 600 m dari kawah Wadon.
Catatan aktivitas Kegempaan :
- Vulkanik Dalam : 47 kali
- Tektonik Lokal : 1 kali
- Tektonik Jauh : 6 kali
- Totnilo : 1 Kali
Sebelumnya, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa lonjakan aktivitas kegempaan Gunung Gede cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.
"Pada tanggal 1 April 2024, dalam rentang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) hingga mencapai 21 kejadian. Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari," kata Wafid di Bandung, Selasa (1/4).
Menurutnya, peningkatan aktivitas ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat di dalam tubuh Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi.
Meski aktivitas meningkat, PVMBG belum menaikkan status Gunung Gede dari Level I (Normal).
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga 1 April 2024 pukul 10.00 WIB, aktivitas vulkanik Gunung Gede masih berada pada Level I (Normal)," ujar
Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon," jelasnya.
Untuk diketahui, Terakhir erupsi Gunung Gede terjadi pada 1957 dari Kawah Ratu, dengan kolom letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak.
Waspada Modus Salah Transfer: Data Pasutri di Sukabumi Diduga Dicuri, Disalahgunakan Pinjol Ilegal |
![]() |
---|
Tawuran Pelajar di Nanggeleng Sukabumi Makan Korban, 1 Anak Luka Serius, Masih Dirawat di RS |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Tawuran Pelajar di Nanggeleng Sukabumi, 2 Anak Putih-Abu Diserang Kelompok Lain |
![]() |
---|
Pendaftaran PPPK Dibuka, Pemohon SKCK di Sukabumi Membludak, Petugas Lembur sampai Dini Hari |
![]() |
---|
24 Ribu Warga Kota Sukabumi Masih Miskin, Mahasiswa Tagih Janji Pencabutan Tunjangan DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.