Keracunan MBG di Sumedang

Sudah Sepekan, Hasil Tes Lab Keracunan MBG di Sumedang Belum Juga Diumumkan, 164 Siswa jadi Korban

164 siswa dari 3 sekolah di Kabupaten Sumedang mengalami keracunan massal setelah menyantap menu dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Istimewa/ Kabag Humas Pemkab Sumedang, Wudan Lukmanul Hakim
KERACUNAN - Puluhan pelajar di Kecamatan Ujungjya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat keracunan seusai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), Kamis (25/9/2025). Sudah sepekan, hasil uji labolatorium atas sampel Makan Bergizi Gratis (MBG) belum juga diumumkan. 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten Sumedang masih menunggu hasil uji labolatorium atas sampel Makan Bergizi Gratis (MBG) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang  diduga menjadi pemicu keracunan 164 siswa setingkat SMA.

Diberitakan sebelumnya, 164 siswa dari tiga sekolah di Kabupaten Sumedang mengalami keracunan massal setelah menyantap menu dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG). 

Dari jumlah tersebut,106 siswa di antaranya berasal dari SMK Win Ujungjaya, 8 siswa SMK Rimba Bahari Situraja, dan 49 siswa SMA 1 Tomo. 

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (25/9/2025).

Saat ini, menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, sampel makanan yang diduga memicu keracunan itu tengah diperiksa di Labkesda Jawa Barat. 

Namun, di samping menunggu hasil lab itu, Pemerintah Kabupaten Sumedang terus berupaya meningkatkan pelayanan MBG. 

Baca juga: Selama Hasil Lab Belum Keluar, Tak Ada Penyaluran MBG di SMK Win Ujungjaya Sumedang

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengumpulkan semua pihak yang terkait dengan penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumedang, Senin (6/10/2025) di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS). 

Rapat itu membahas kesiapan dapur dan pengawas agar penyediaan MBG semakin tertib dan aman.

Jalannya tiada lain adalah dengan melaksanakan Standard Operational Procedure (SOP) dengan sebaik-baiknya. 

"Alhamdulillah, kami telah rapat dengan semua pengelola dapur MBG di Sumedang, yang hadir mitra BGN, SPPI atau Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia, juga SPPG yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi," ujar Bupati. 

Disinggung soal kejadian di Ujungjaya yang sampel makanannya telah dibawa ke labolatorium, Dony mengatakan hasil uji lab sampel makanan yang membuat ratusan siswa keracunan itu belum keluar. 

"Ujungjaya belum keluar hasilnya, (dapur) masih ditutup yang di Ujungjaya," katanya. (*)

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved