Ternyata Ini Penjual Dimsum Pertama Jalanan di Tasikmalaya, Kini Jadi UMKM Binaan BRI

Dimsum 68 yang ada di Tasikmalaya merupakan kuliner dimsum pertama di Tasikmalaya yang merupakan UMKM binaan BRI

|
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Siti Fatimah
Aldi M Perdana
UMKM - Salah satu produk Dimsum 68, penjual dimsum jalanan pertama di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat sekaligus UMKM binaan BRI. 

"Habis itu, ada pandemi Covid-19 'kan itu? Tahun 2020 kalau tidak salah. Kondisinya saat itu, saya masih punya utang 'kan, yang uang saya diambil sama temen," ujar Ela.

Akibatnya, saat itu omzet penjualan Dimsum 68 menurun hingga 90 persen.

"Kondisinya waktu itu saya 'kan suplai ke kafe, hotel, sama jualan sendiri. Akhirnya saya banting tulang supaya Dimsum 68 ini nggak tutup ya. Waktu itu malah sampai tersisa 2 orang pegawai," ucap Ela.

Untuk kembali bangkit, lantaran omzet turun, maka Ela sempat mengganti produknya menjadi kentang mustofa.

"Sempat ganti jadi kentang mustofa. Kira-kira sebulanlah saya ganti produk itu. Jadi nggak jualan dimsum lagi," katanya.

Pergantian produk itu ternyata berhasil, belum lagi dorongan dari BRI dalam bentuk pinjaman.

Saat itu, produk kentang mustofanya diminati oleh banyak pihak untuk dijual kembali.

Tidak sampai di situ, Ela bahkan menambah produk lain, yakni jengkol crispy.

"Pelan-pelan kentang mustofa nggak saya produksi. Bener-bener beralih ke jengkol crispy karena minatnya juga tinggi dan cara bikinnya lebih mudah," ucap dia.

Seiring berjalannya waktu, Ela mulai membuka outlet usai pandemi Covid-19 mereda.

Lantas, akhirnya Ela kembali ke produk dimsum-nya sampai saat ini.

"Kalau sekarang, ada 4 outlet. Di Jalan Tentara Pelajar Nomor 68, di Dadaha Junction, lalu di Yogya Jalan HZ Mustofa, terus di Jalan Baru lingkar utara," ucapnya.

Terkait produk dimsum miliknya, Ela mengatakan bahwa berjualan dimsum bisa diistilahkan dengan 'tambal sulam'.

"Kalau bukan outlet sendiri, ya ibaranya tambal sulam lah ya, karena suplai ke kafe, hotel, reseller, sama agen, itu saya sistem pembayarannya bukan konsinyasi, tapi lepas. Jadi uang saya nggak tertahan di barang. Modalnya ya jadi aman, bisa produksi terus," lengkapnya.

Kini, Dimsum 68 telah memperkerjakan 10 orang pegawai lagi dengan beberapa freelance.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved