Ternyata Ini Penjual Dimsum Pertama Jalanan di Tasikmalaya, Kini Jadi UMKM Binaan BRI

Dimsum 68 yang ada di Tasikmalaya merupakan kuliner dimsum pertama di Tasikmalaya yang merupakan UMKM binaan BRI

|
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Siti Fatimah
Aldi M Perdana
UMKM - Salah satu produk Dimsum 68, penjual dimsum jalanan pertama di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat sekaligus UMKM binaan BRI. 

Laporan Jurnalis TribunJabar.id, Aldi M Perdana

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Jajanan kuliner dimsum merupakan makanan khas Tiongkok yang kini banyak diadopsi sejumlah negara, salah satunya Indonesia.

Dilansir dari buku 'Entertaining from Ancient Rome to the Super Bowl: an encyclopedia' karya Melitta Weiss Adamson dan Francine Segan, dimsum—umumnya ditulis 'Dim Sum'—mulanya merupakan camilan untuk menemani minum teh pada zaman Dinasti Song sekira tahun 960 hingga 1279 Masehi.

Seiring berjalannya waktu, dimsum pun dikenal oleh masyarakat dunia sampai saat ini.

Di Indonesia, dimsum dikenal sebagai jajanan murah-meriah yang bisa didapatkan mulai dari restoran besar hingga gerobak pinggir jalan.

Sedang di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, UMKM bernama Dimsum 68 merupakan penjual dimsum pertama yang menjajakannya di jalanan.

Pemilik Dimsum 68, Ela Hendratna, mengatakan bahwa dirinya mulai berjualan pada tahun 2015 lalu.

Ela saat menjadi juara 1 pitching product yang diselenggarakan oleh BRI Tasikmalaya.
Ela saat menjadi juara 1 pitching product yang diselenggarakan oleh BRI Tasikmalaya. (dok pribadi)

"Awalnya jualan tahun 2015, tapi masih reseller produk lain. Barulah di awal tahun 2017, kami sudah bisa produksi (dimsum) sendiri," ucapnya kepada TribunJabar.id pada Selasa (25/3/2025).

Dimsum 68 yang diketahui merupakan UMKM binaan BRI rupanya telah menjadi nasabah BRI sejak 2013, beberapa tahun sebelum Ela membangun usahanya itu.

"Malah sejak tahun 2013, saya jadi nasabah BRI, saya pakai KUR (Kredit Usaha Rakyat) juga, lalu ke pinjaman umum," kenangnya saat awal mula merintis usahanya tersebut.

Tak lama berjalan usaha Ela tersebut, Dimsum 68 yang telah mempekerjakan 10 orang karyawan sudah mampu menyuplai kebutuhan kafe, hotel, hingga bahkan untuk dijual olehnya sendiri secara langsung.

Akan tetapi, di tengah perjalanan, dirinya pernah mengalami jatuh di titik paling rendah.

Cobaan pertama, Ela mengungkap bahwa pada 2016 lalu, ia mendapat musibah lantaran uang miliknya dibawa kabur oleh rekannya sendiri.

"Uang invest saya diambil sama temen, nilainya itu Rp300 juta lebih. Akhirnya saya harus bayar utang," tuturnya.

Utang sebesar itu baru lunas sekira tahun 2022.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved