Dua Bus Angkutan Mudik di Terminal Cicaheum Bermasalah, Kedapatan Saat Petugas Gelar Ramp Check
Dishub Kota Bandung, melakukan ramp check terhadap bus yang mengangkut pemudik dari Terminal Cicaheum menunju berbagai daerah H-4 Lebaran.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Perhubungan Kota Bandung, melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan terhadap bus yang mengangkut pemudik dari Terminal Cicaheum menunju berbagai daerah saat H-4 Lebaran, Kamis (27/3/2025).
Pantauan Tribun Jabar, saat melakukan ramp check itu para petugas memeriksa fisik bus seperti fungsi rem, kemudi, lampu, ban, dan lain-lain. Sedangkan dari sisi administrasi meliputi pemeriksaan kartu uji KIR, serta STNK.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, saat melakukan ramp check bus tersebut, Dinas Perhubungan Kota Bandung menerjunkan sebanyak 7 orang penguji profesional yang sudah tergabung dalam satu regu.
Baca juga: Pastikan Keselamatan Pemudik, Para Sopir Bus dan Elf di Terminal Cikijing Jalani Tes Kesehatan
"Kita punya tim penguji kendaraan umum selama 12 jam, mereka satu regu 7 orang yang profesional, langsung melakukan pengetesan terutama dari fungsi rem," ujar Farhan saat ditemui di Terminal Cicaheum, Kamis (27/3/2025).
Saat ramp check tersebut, semua bus yang masuk ke Terminal Cicaheum pasti dilakukan pemeriksaan. Hal tersebut untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang selama arus mudik dan arus balik Lebaran.
"Semua bus yang masuk dengan tujuan untuk angkutan mudik dicek. Jadi bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan kota antar provinsi (AKAP) tetap harus diperhatikan," katanya.
Sementara Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara, mengatakan pada H-4 Lebaran ini pihaknya memeriksa lima unit bus dan hasilnya ada dua bus yang harus dilakukan perbaikan.
"Hasil pemeriksaan ada bus yang mengalami kebocoran pada sistem pendinginan, jadi air yang harusnya keluar, malah turunnya di ruang penumpang. Kedua ada sistem drugling yang haus," ucap Asep.
Baca juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Melonjak Setelah Hajar Bahrain, Tinggalkan Malaysia 8 Tingkat
Ia mengatakan kedua bus itu dikeluarkan dari terminal untuk dilakukan perbaikan, sedangkan pemberangkatan harus ditunda demi bisa menjamin keselamatan bagi para penumpang.
"Jadi dua bus tersebut kami keluarkan dan yang tiga bisa melanjutkan perjalanan karena memenuhi persyaratan teknis, persyaratan laik jalan, dan laik operasi," katanya.
Selain memeriksa fisik, pihaknya melakukan pemeriksaan administrasi untuk memastikan agar tidak ada bus yang kartu uji KIR-nya mati atau kedaluarsa.
"Bus itu harus melakukan uji KIR, waktunya (masa aktif) selama 6 bulan karena harus memastikan kelaikan seperti ada kehausan, radiatornya kurang, olinya kurang, tapi gak ada KIR yang kedaluarsa," ujar Asep. (*)
Bus Mengangkut Rombongan Pegawai Rumah Sakit Kecelakaan di Probolinggi, 8 Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dominasi Timnas Indonesai Dikalahkan Taktik Parkir Bus Lebanon, Hasil Akhir 0-0 |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Dinonaktifkan dari DPR RI, dari Kondektur Bus, Pelawak hingga Politisi |
![]() |
---|
Kisah Mengerikan Penyerangan Bus Usai PSIM Vs Persib: Bus Rusak, Sopir dan Penumpang Terluka |
![]() |
---|
Gubernur Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour di Jabar, Hormati Unjuk Rasa Pekerja Pariwisata Senin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.