Berita Viral

Suhada "Jagoan Cikiwul" Diduga Berbohong, Catut Nama LSM GMBI Bekasi padahal Bukan Anggota

Suhada, seorang preman yang mengaku sebagai "jagoan Cikiwul" diduga berbohong karena mencatut nama LSM GMBI Bekasi padahal bukan anggota.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Instagram @infobekasi
MEMINTA THR - Sosok Suhada, preman yang viral mengaku sebagai "jagoan Cikiwul" saat memaksa meminta THR ke pabrik plastik di Kota Bekasi. Ia diduga berbohong setelah mencatut nama LSM GMBI Bekasi padahal bukan anggota. 

Ia juga berjanji akan menindak tegas jika ada anggotanya yang melanggar instruksi tersebut sesuai dengan peraturan organisasi.

"Kami akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan organisasi," imbuhnya.

Klarifikasi Suhada

Sebelumnya, Suhada menjelaskan bahwa dirinya meminta maaf atas kegaduhan yang ia buat kepada warga Kota Bekasi, khususnya Kelurahan Cikiwul.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya salah karena mengaku seorang jagoan di Cikiwul," ucap pria yang juga dikenal sebagai Mang Ada itu, dikutip Tribunjabar.id pada Kamis (20/3/2025).

Ia juga meminta maaf kepada sekuriti yang saat itu beradu argumen dengannya.

"Kepada sekuriti yang tempo hari saya pernah maki-maki juga, saya minta maaf sama sekuriti tersebut," ujar Suhada.

Baca juga: Suhada Preman "Jagoan Cikiwul" Muncul ke Publik, Bantah Minta THR tapi Uang Bagi-bagi Takjil

Suhada pun menjelaskan kronologi kejadian di balik viralnya video ia memaksa meminta bertemu pimpinan perusahaan pabrik plastik tersebut.

Pria asli Cikiwul itu mengaku bahwa ia telah mengajukan proposal ke perusahaan dan menunggu tanggapan dari pengajuan tersebut.

"Isi proposal tersebut adalah memohon bantuan untuk bagi-bagi takjil di jalan yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan saya," kata Suhada.

"Enggak ada bahasa saya minta THR, enggak ada. Silakan dicek aja. Semua proposal itu ada di perusahaan itu," tutur Suhada.

Lebih lanjut, Suhada mengakui bahwa tindakannya saat meminta uang kepada perusahaan itu memang arogan.

"Ya, saya akui saya memang arogan. Cuman, arogan saya itu (bukan hanya) kesalahan saya. Ada sebabnya," kata Suhada.

Suhada mengaku, ia kesal karena proposal yang ia ajukan tidak diteruskan oleh satpam di pabrik tersebut. 

Sementara, tiga proposal lainnya diteruskan ke pimpinan perusahaan.

"Yang tiga itu dinaikkan, yang jelas-jelas meminta THR. Di situ saya marah. Makanya saya tergugat. Kenapa? Ada apa?" ujar dia.

Ia pun menutup video klarifikasi tersebut dengan kembali meminta maaf.

"Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada warga Cikiwul yang telah terganggu dengan kata-kata saya," tandasnya.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved