Berita Viral
Suhada "Jagoan Cikiwul" Diduga Berbohong, Catut Nama LSM GMBI Bekasi padahal Bukan Anggota
Suhada, seorang preman yang mengaku sebagai "jagoan Cikiwul" diduga berbohong karena mencatut nama LSM GMBI Bekasi padahal bukan anggota.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Suhada, seorang preman yang mengaku sebagai "jagoan Cikiwul" diduga berbohong karena mencatut nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bekasi.
Belakangan ini, Suhada menjadi sorotan publik setelah videonya meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pabrik plastik di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, beredar viral.
Dalam video yang beredar, Suhada memaksa seorang satpam untuk mempertemukannya dengan pimpinan perusahaan.
Suhada juga mengancam akan menutup akses jalan apabila keinginannya tidak terpenuhi.
Setelah viral, Suhada sempat kabur ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Tetapi, ia kini sudah ditangkap polisi di Sukabumi pada Kamis (20/3/2025).
Terbaru, Suhada diduga mencatut nama LSM GMBI Bekasi ketika meminta uang kepada pabrik plastik tersebut.
Pasalnya, Suhada memakai rompi hitam dengan logo LSM GMBI saat mendatangi pabrik plastik tersebut.
Emblem bendera Merah Putih dan nama juga terpasang di bagian dada kanan rompi tersebut.
Baca juga: Sosok Suhada, Preman "Jagoan Cikiwul" yang Viral Maksa Minta THR di Bekasi, Kabur ke Gunung Putri
Padahal, LSM GMBI Bekasi sendiri menegaskan bahwa Suhada bukan anggotanya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya.
"Secara tegas kami nyatakan bahwa yang bersangkutan atau oknum tersebut bukanlah anggota LSM GMBI," kata Asep, Jumat (21/3/2025), dikutip dari Kompas.com.
Namun, Asep menegaskan lembaganya tidak pernah merilis atribut rompi tersebut untuk anggotanya.
Asep merasa tindakan Suhada telah mencatut nama LSM GMBI untuk kepentingan pribadi.
"Artinya, oknum tersebut diduga telah mencoreng nama lembaga untuk kepentingan pribadi dan kami akan mengusut tuntas oknum tersebut," tegasnya.
Selain itu, Asep juga menegaskan bahwa LSM GMBI Bekasi telah menginstruksikan seluruh anggotanya untuk tidak meminta THR ke pemerintah maupun swasta.
Ia juga berjanji akan menindak tegas jika ada anggotanya yang melanggar instruksi tersebut sesuai dengan peraturan organisasi.
"Kami akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan organisasi," imbuhnya.
Klarifikasi Suhada
Sebelumnya, Suhada menjelaskan bahwa dirinya meminta maaf atas kegaduhan yang ia buat kepada warga Kota Bekasi, khususnya Kelurahan Cikiwul.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya salah karena mengaku seorang jagoan di Cikiwul," ucap pria yang juga dikenal sebagai Mang Ada itu, dikutip Tribunjabar.id pada Kamis (20/3/2025).
Ia juga meminta maaf kepada sekuriti yang saat itu beradu argumen dengannya.
"Kepada sekuriti yang tempo hari saya pernah maki-maki juga, saya minta maaf sama sekuriti tersebut," ujar Suhada.
Baca juga: Suhada Preman "Jagoan Cikiwul" Muncul ke Publik, Bantah Minta THR tapi Uang Bagi-bagi Takjil
Suhada pun menjelaskan kronologi kejadian di balik viralnya video ia memaksa meminta bertemu pimpinan perusahaan pabrik plastik tersebut.
Pria asli Cikiwul itu mengaku bahwa ia telah mengajukan proposal ke perusahaan dan menunggu tanggapan dari pengajuan tersebut.
"Isi proposal tersebut adalah memohon bantuan untuk bagi-bagi takjil di jalan yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan saya," kata Suhada.
"Enggak ada bahasa saya minta THR, enggak ada. Silakan dicek aja. Semua proposal itu ada di perusahaan itu," tutur Suhada.
Lebih lanjut, Suhada mengakui bahwa tindakannya saat meminta uang kepada perusahaan itu memang arogan.
"Ya, saya akui saya memang arogan. Cuman, arogan saya itu (bukan hanya) kesalahan saya. Ada sebabnya," kata Suhada.
Suhada mengaku, ia kesal karena proposal yang ia ajukan tidak diteruskan oleh satpam di pabrik tersebut.
Sementara, tiga proposal lainnya diteruskan ke pimpinan perusahaan.
"Yang tiga itu dinaikkan, yang jelas-jelas meminta THR. Di situ saya marah. Makanya saya tergugat. Kenapa? Ada apa?" ujar dia.
Ia pun menutup video klarifikasi tersebut dengan kembali meminta maaf.
"Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada warga Cikiwul yang telah terganggu dengan kata-kata saya," tandasnya.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Viral Kisah Kocak Ojol Karimun Kepri Terima Pesanan Martabak ke Madiun, Sempat Bingung Cari Alamat |
![]() |
---|
Viral Klinik Kecantikan Kebanjiran Pasien Minta Ubah Wajah Mirip Filter seperti di Sosial Media |
![]() |
---|
Sosok Salsa Erwina Hutagalung, Influencer yang Tantang Debat Ahmad Sahroni, Prestasinya Mentereng |
![]() |
---|
Viral Pemilik Toko Online Curhat Barang Returan Diduga Dijual Oknum Kurir Ekspedisi, J&T Buka Suara |
![]() |
---|
Viral, Restoran Mie Gacoan Digeruduk Polisi Cari Pendemo DPR saat Ricuh, Karyawan & Pelanggan Kesal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.