Berita Viral

Curhat Ibu-ibu di Tegal Terdaftar Bansos tapi Tak Lagi Terima Uang, Sebut ATM Dipegang Oknum Desa

Sejumlah ibu di Tegal mengaku tidak lagi menerima bansos sejak 2021 meskipun nama mereka masih terdaftar. Mereka menyebut ATM-nya dipegang oknum.

|
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Dok. Warga Balaradin, Tegal via Kompas.com
Sejumlah warga asal Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengadu ke kantor Dinsos dan Inspektorat Pemkab Tegal mengeluhkan tak lagi mendapat bansos PKH dan BPNT, Kamis (13/3/2025). 

Padahal, sebelumnya dia mendapatkan bantuan sosial dari presiden (Banpres) pada 2020 lalu. 

"Padahal di datanya PKH rutin cair. Tapi tidak diserahkan ke saya. ATM saya dipegang oleh oknum desa," pungkasnya.

Telah Mendatangi Kantor Dinsos

Ibu-ibu ini mengaku telah mendatangi kantor Inspektorat dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal pada Kamis (13/3/2025).

Mereka datang bersama dengan Ketua Forum Peduli Masyarakat Desa Balaradin, Haji Edi.

"Saya mendampingi ibu-ibu untuk menyampaikan aduan ke Inspektorat dan Dinsos. Yang datang baru empat orang. Sebenarnya lainnya masih banyak," ujar Edi. 

Edi menjelaskan, sejak 2021 silam, mereka tidak pernah menerima bantuan tersebut meski memiliki kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) PKH. 

Baca juga: Menjelang Ramadhan, Ratusan Paket Sembako Bansos Polri Persisi Dibagikan Ke Warga di Indramayu

"Sebenarnya punya ATM PKH. Tapi ATM-nya dipegang oknum desa. Setiap pencairan, ibu-ibu itu tidak diberi tahu," ujar Edi.

Ditindaklanjuti ke Bupati

Sementara itu, Pembantu Bidang Pengawasan Khusus Inspektorat Kabupaten Tegal Daryanti mengatakan, aduan dari warga Desa Balaradin akan segera ditindaklanjuti setelah ada disposisi dari Bupati Tegal.

Kepala Dinsos Kabupaten Tegal Iwan Kurniawan juga membenarkan bahwa mereka terdaftar sebagai KPM atau penerima bansos.

"Ternyata memang benar, sebagian ibu-ibu ini merupakan penerima bansos. Datanya memang ada," kata Iwan. 

Menurut Iwan, apabila bantuan itu tidak sampai ke tangan penerima, maka pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan. 

Pihaknya juga akan mengklarifikasi terhadap kelompok dan pendamping desa setempat. 

Iwan menyatakan, mestinya penerima bantuan itu masing-masing pegang ATM atau kartu pencairan. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved