Hikmah Ramadhan

Hikmah Puasa Ramadhan, Menebar Energi Positif: Hadirnya Kebahagiaan, Perginya Adalah Kehilangan

Menebarkan energi positif bagian dari misi suci Ramadan. Orang baik, kehadirannya adalah kebahagiaan dan perginya adalah kehilangan. Hikmah ramadhan.

Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/Nappisah
Suasana Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung. Tribun Jabar/Nappisah 

Namun dalam era masyarakat modern seperti sekarang ini, pola kepemimpinan masyarakat sudah lebih terbuka, artinya siapapun secara obyektif memenuhi persyaratan dan kualifikasi tertentu yang ditetapkan secara terbuka, maka itulah yang akan meraih tiket pemimpin masyarakat.

Dengan kata lain, masyarakat demokratis menghendaki pemimpin yang dicintai secara umum di dalam masyarakat. Sungguhpun bukan bangsawan tetapi kala ia mampu meraih simpati masyarakat maka dialah yang akan terpilih sebagai pemimpin.

Meraih simpati sebagai kunci untuk meraih segala-galanya di dalam masyarakat, sudah lama dicontohkan Nabi.

Itulah sebabnya Nabi tidak pernah berwasiat kepada anggota keluarga dekatnya untuk menggantikan posisinya sebagai kepala pemerintahan. 

Kenyataan sejarah Khulafaur Rasyidin juga demikian. Tidak ada satu pun di antara keempat khalifah itu mewariskan pemerintahannya kepada anggota keluarga terdekatnya.

Siapa yang meraih simpati paling besar di dalam masyarakat pada akhirnya menjadi khalifah (pengganti). Jadi system yang diperkenalkan Nabi dan para sahabatnya terlalu modern melampaui zamannya dalam arti positif. 

Sensi-sendi masyarakat konstruktif dii’tibarkan dalam konsep salat jamaah. Pemilihan sebagai imam salat bukan berdasarkan genetik tetapi berdasarkan professionalisme.

Siapa yang terbaik menjadi pemimpin tentunya juga yang paling professional. Qalbu yang sehat itulah yang akan meraih sukses.

 

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved