Pemkab Purwakarta Segera Tangani Longsor di Jalan Batutumpang-Pamalayan yang Memutus Akses Warga

PUTR Kabupaten Purwakarta tengah melakukan survei dan pendataan kondisi longsor yang terjadi di jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Tegalwaru.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Deanza Falevi
LONGSOR - Pertugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Purwakarta tengah melakukan survei dan pendataan kondisi longsor yang terjadi di jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Batutumpang dengan Desa Pamalayan, Kecamatan Tegalwaru, Rabu (12/3/2025). Pemkab Purwakarta segera perbaiki akses jalan yang memutus warga ini.  

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Purwakarta tengah melakukan survei dan pendataan terkait longsor yang terjadi di jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Batutumpang dengan Desa Pamalayan, Kecamatan Tegalwaru

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan PUTR Purwakarta, Dheny Suryadi Prana, menyampaikan bahwa langkah-langkah penyelesaian akan dipastikan berdasarkan hasil penelitian lapangan.  

"Saat ini, kami sedang melakukan survei untuk pendataan dan penelitian lebih lanjut. Setelah itu, baru kami tentukan penanganannya seperti apa," ucap Dheny saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Rabu (12/3/2025).

Baca juga: Pemberkasan Rampung, 2 ASN Pemkab Majalengka yang Terjerat Korupsi Pasar Cigasong Segera Dipecat

Ia menegaskan pentingnya memastikan penanganan yang tepat agar tidak membuang-buang anggaran, mengingat kondisi tanah yang labil di kawasan tersebut.

Dheny juga mengungkapkan bahwa meskipun anggaran tahun ini belum mencukupi, pihaknya akan tetap mencari solusi alternatif agar daerah tersebut tidak terisolasi. 

"Kalau anggaran tahun ini tidak mencukupi, kami akan mencari alternatif lain agar akses masyarakat tetap terjaga," katanya.

Berdasarkan pantauan pihaknya, kerusakan jalan akibat longsor tersebut cukup parah dan membutuhkan penanganan yang serius, terutama karena faktor alam yang turut mempengaruhi kondisi tanah. 

"Penyebab longsornya sebagian besar karena faktor alam, namun aktivitas masyarakat seperti membuang sampah sembarangan dan menebang pohon juga turut memperburuk kondisi ini," ucapnya.

Untuk memastikan penanganan yang tepat, ia menyebutkan, pihaknya berencana untuk melakukan sondir boring guna mengukur kedalaman lapisan tanah keras dan menentukan solusi yang paling tepat. 

"Jika kami hanya asal bangun tanpa memperhitungkan kondisi tanah yang ada, penanganannya bisa sia-sia," kata Dheny.

Baca juga: Statistik Beckham Putra Mentereng, Tapi Tersisihkan Oleh Hokky dan Sananta yang Kurang Impresif

Dheni menyampaikan, pemerintah setempat juga telah berkomunikasi dengan pihak desa terkait kondisi tersebut dan menyadari bahwa masyarakat perlu berperan aktif dalam menjaga lingkungan. 

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan dan menjaga tanaman yang bisa memperkuat lereng tanah," ujar Dheny.

Untuk sementara waktu warga diminta untuk tidak melintasi jalur tersebut karena selain penanganannya yang rumit, jalan tersebut juga berbahaya. 

"Yang terpenting saat ini, kami meminta agar masyarakat tidak lewat situ dulu, karena selain penanganan yang berat, itu juga berbahaya untuk dilalui. Kami akan mencari jalan alternatif sementara," kata Dheny.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved