PO Bus di Cirebon Merana Ibas Larangan Studi Tour, Banyak Sekolah yang Sudah Cancel

PO di Cirebon terdampak serius akibat larangan study tour yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
TERIMBAS STUDY TOUR - Bus milik PO Tifanha terparkir di pul yang terletak di Jalan Raya Fatahilah Blok Kavling Weru, Desa Megu Cilik, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Sabtu (8/3/2025). PO Tifanha terimbas larangan study tour.   

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Perusahaan otobus (PO) di Cirebon terdampak serius akibat larangan study tour yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Imbas itu dirasakan PO Bus Tifanha.

Marketing PO Bus Tifanha, Irfan Firmansyah, mengatakan, pihaknya menerima banyak kabar pembatalan dari konsumen, khususnya dari instansi sekolah, dalam beberapa hari terakhir.

"Ya, terkait dampak dari larangan study tour yang disampaikan Gubernur Jabar, kami dari PO Bus Tifanha tentu sangat terdampak, khususnya bagi perusahaan otobus di wilayah Cirebon ini," ujar Irfan, Sabtu (8/3/2025).

Menurutnya, sudah ada 10 sekolah yang membatalkan pemesanan bus untuk kegiatan study tour yang sedianya berlangsung pada April dan Mei.

"Sampai saat ini, konsumen yang telah cancel ada 10 dari total 30 data yang masuk, yang berangkat dalam waktu dekat ini," ucapnya.

Baca juga: Ada Efek Domino Larangan Study Tour, Asita Jabar: Perlu Evaluasi dan Solusi Alternatif

Selain membatalkan perjalanan, beberapa sekolah juga mengubah tujuan wisata mereka.

Jika sebelumnya mereka merencanakan perjalanan ke Jawa Tengah atau Jawa Timur, kini mereka memilih destinasi dalam kota atau dalam provinsi.

Irfan menjelaskan, dalam kebijakan perusahaan, uang muka (DP) yang sudah dibayarkan tidak bisa dikembalikan apabila pembatalan dilakukan secara mendadak.

Namun, pihaknya memberikan opsi reschedule atau pergantian jadwal.

Dengan banyaknya pembatalan ini, PO Bus Tifanha yang memiliki 13 bus dan berkantor di Jalan Raya Fatahilah Blok Kavling Weru, Desa Megu Cilik, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, ini harus menyusun strategi baru agar tetap bisa bertahan.

Baca juga: Larangan Study Tour Oleh Dedi Mulyadi Dinilai Berdampak pada Pariwisata Pangandaran

Mereka kini mulai fokus pada segmen lain, seperti masyarakat umum, instansi kantor, serta panitia ziarah.

"Yang siasat kami karena banyak yang cancel, dari kami sendiri kalau memang salah satu pasar kita sedikit kurang berkembang, ya kita ambil ke segmen yang lebih, seperti masyarakat umum, kemudian instansi kantor atau juga khusus panitia-panitia ziarah," katanya.

Dia tak menampik bahwa larangan study tour ini memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

"Dengan adanya larangan study tour itu, pasti ada imbas, sedikitnya 50 persen sedikit berkurang, pasti ada kerugian," ujarnya.

Baca juga: Curhatan Pengusaha Travel setelah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Study Tour: Memberatkan Kami

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved