Dedi Mulyadi Mengaku Tak Bisa Beri Sanksi Istri Wali Kota Bekasi yang Ngungsi ke Hotel saat Banjir

Aktivitas Wiwiek menginap di hotel itu, direkam oleh rekannya dan viral di media sosial serta aplikasi percakapan WhatsApp.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
kolase Instagram @wiwiekhargono dan @jakartakeras
ISTRI WALI KOTA BEKASI: Tangkapan layar sosok istri Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Wiwiek Hargono yang viral gara-gara ngungsi ke hotel saat warganya kebanjiran pada Selasa (4/3/2025). Wiwiek mengurai klarifikasi di medsos hingga harta kekayaan sang suami disorot. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menegur Wiwiek Hargono, istri Wali Kota Bekasi yang viral karena mengungsi ke Hotel, saat diterjang banjir. 

Aktivitas Wiwiek menginap di hotel itu, direkam oleh rekannya dan viral di media sosial serta aplikasi percakapan WhatsApp.

Dalam video itu, terlihat Wiwiek menggunakan rompi Jabar Bergerak berwarna hijau, turun dari mobil sambil mengeluarkan barang bawaannya.

Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi mengatakan, para pejabat yang kini tengah mendapatkan ujian karena daerahnya terdampak banjir, harusnya berada bersama masyarakat yang terkena musibah.

"Pada seluruh pejabat di manapun berada, mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita masyarakat. Saat masyarakat mendapatkan musibah, pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat," ujar Dedi, Rabu (5/3/2025).

Dikatakan Dedi, sanksi untuk Wali Kota Bekasi ataupun istrinya merupakan ranah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bukan Pemprov Jabar. Dari Pemprov, kata dia, hanya memberikan pembinaan dan teguran. 

Baca juga: Sosok Wiwiek Hargono, Istri Wali Kota Bekasi yang Viral Tidur di Hotel karena Rumah Kebanjiran

"Sanksi tidak ada, itu kan SK nya Mendagri. Sebagai Gubernur bisa melakukan pembinaan berupa teguran. Melalui media ini saya sampaikan teguran pada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat untuk melayani," katanya.

Menurutnya, kepala daerah yang saat ini menjabat dipilih langsung oleh masyarakat.

BANJIR - Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).
BANJIR - Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)

Sehingga, kata dia, para kepala daerah termasuk istrinya, harus turut menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

"Termasuk istrinya harus melayani masyarakat apalagi istrinya yang juga ketua tim penggerak PKK yang harus jadi garda terdepan menyelesaikan problem masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran," katanya.

Sebelumnya, ribuan warga di Kota dan Kabupaten Bekasi masih terdampak banjir yang hingga saat ini belum surut. 

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar), lebih dari 52 ribu jiwa terdampak akibat banjir dengan ketinggian air yang bervariasi antara 50 hingga 350 sentimeter. Sejumlah fasilitas publik, termasuk rumah sakit, juga ikut terendam.

Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan mengatakan, pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota dan relawan telah melakukan penanganan darurat, termasuk evakuasi warga, pendirian tempat pengungsian darurat, serta penyediaan logistik untuk korban. 

Saat ini, kata dia, warga yang terdampak membutuhkan air minum, makanan siap saji, perlengkapan bayi, kebutuhan khusus perempuan, selimut, dan alas tidur.

"Semua kebutuhan kita tetap upayakan untuk menjamin kelangsungan aktivitas korban terdampak sehari-hari," ujar Anne, Rabu (5/3/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved