98 Persen Desa Dayeuhkolot Bandung Terendam Banjir Sampai 1,5 Meter, Ribuan Keluarga Terdampak

Luapan air sungai Citarum merendam ribuan rumah yang berada di wilayah Desa Dayeuhkolot.

Tribunjabar.id / Adi Ramadhan Pratama
TERDAMPAK BANJIR - Warga Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sedang mengantarkan anak-anak ke tempat yang lebih aman dari banjir dengan menggunakan perahu pada Rabu (26/2/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - 98 persen wilayah di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung terendam banjir hingga 1.5 meter sejak Selasa, 25 Februari 2025 malam.

Sekretaris Desa (Sekdes) Dayeuhkolot, Sunardi mengatakan, hal tersebut disebabkan lantaran hujan deras terus mengguyur daerah di Bandung Raya, dan menyebabkan air sungai Citarum meluap ke pemukiman warga.

Tak tanggung-tanggung, luapan air sungai Citarum tersebut merendam ribuan rumah yang berada di wilayah Desa Dayeuhkolot. Dan hingga saat ini, ketinggian banjir belum sedikitpun mengalami penyusutan.

"Untuk sementara, korban yang terendam itu jumlah kepala keluarganya di Desa Dayeuhkolot hampir 3.800-an. Karena memang, di Desa Dayeuhkolot ini mayoritas 98 persen wilayahnya terkena dampak banjir," ujarnya saat ditemui langsung di Kantor Desa Dayeuhkolot pada Rabu (26/2/2025).

Sunardi mengungkapkan, sejak Selasa malam titik tertinggi banjir di Desa Dayeuhkolot mencapai 1.5 meter. Dengan rata-rata tinggi banjir yang merendam pemukiman warga dari mulai 30 cm hingga 150 cm.

"Kalau dilihat dari hari Selasa, 25 februari 2025 kemarin. Titik yang terendam dari 30 sampai 150 cm. Jadi ada 1.5 meter. Bahkan ada juga yang sampai 160 cm. Tapi kalau di rata-rata tingginya itu 150 cm," katanya.

Dilihat dari ketinggian tersebut, Sunardi mengungkapkan bahwa air yang merendam pemukiman warga di Desa Dayeuhkolot saat ini, merupakan banjir tertinggi di selama tahun 2025.

"Kalau dilihat dari tahun 2025, ini memang yang tertinggi. Tapi, kita juga masih lihat intensitas hujan di tahun 2025 ini masih belum maksimal. Mungkin dilihat dari informasi dari BMKG, intensitas hujan ini tertingginya itu masih di bulan Maret - April," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved