Kronologi Feni Ere Hilang, Banyak Darah di Kamar, Ditemukan Sudah Jadi Kerangka, Mulut Terikat Kain

Feni Ere dilaporkan hilang pada 27 Januari 2024 lalu. Kerangkanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan satu tahun kemudian, mulut terikat kain

Keluarga Feni Ere menjemput jenazah Feni Ere
PENJEMPUTAN MAYAT FENI - Keluarga Feni Ere menjemput jenazah Feni Ere di RSUD Sawerigading Palopo pada Kamis (20/2/2025) (kanan) dan Feni Ere semasa hidup (kiri). Jasad Feni Ere ditemukan sudah menjadi kerangka setelah setahun menghilang. 

“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah,” kata Parman kepada wartawan, Minggu (16/2/2025).

Di dalam rumah, orang tua Feni menemukan bercak darah dalam kamar. 

“Banyak darah di kamarnya,” ucapnya.

Baca juga: Geger Kasus Penemuan Kerangka Feni Ere setelah Setahun Hilang di Palopo, Keluarga Curiga Dibunuh

Parman kemudian melapor hilangnya Feni ke Polres Palopo, pada Sabtu 27 Januari 2024.

Setelah melakukan pencarian selama setahun, Feni belum juga ditemukan.

Upaya pencarian pun menemukan titik terang setelah warga menemukan kerangka manusia di hutan perbatasan Toraja-Palopo pada Senin (10/2/2025).

Sang Ayah Langsung Yakin

Parman menceritakan bila dirinya langsung meyakini bila kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat adalah putrinya.

Meskipun saat itu, belum ada pemeriksaan apa-apa yang dilakukan.

“Biasanya kalau ada berita penemuan mayat saya biasa saja. Tapi waktu dapat informasi penemuan kerangka manusia di Battang Barat itu saya yakin sekali kalau itu Feni,” kata Parman.

Karena keyakinannya itu, tim forensik Polda Sulsel yang mengautopsi kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat turut mengambil sampel DNA Parman untuk dicocokkan dengan sampel DNA kerangka manusia tersebut.

Hingga saat ini, belum ada hasil pemeriksaan DNA kerangka manusia dan juga pihak keluarga Feni.

Namun, kerangka tersebut telah diserahkan ke keluarga Feni Ere pada Kamis (20/2/2025).

Kerangka itu diserahkan ke keluarga korban karena adanya kemiripan fisik antara Feni Ere dan kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat tersebut.

Salah satu alasan polisi menyerahkan kerangka mayat itu ke keluarga Feni karena keyakinan pihak keluarga.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved