Rumah Terdampak Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Terus Bertambah, Dinding Retak Mengerikan

Pergerakan tanah sudah terjadi sejak 31 Januari 2025 dengan skalanya masih kecil, namun semakin parah sejak Selasa

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Priangan/ Jaenal Abidin
DINDING RETAK - Kepala Desa Cikondang Rosita ketika melakukan peninjauan ke rumah warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Margamulya, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Jumlah bangunan rumah terdampak pergerakan tanah terus bertambah, yang semula ada 33 rumah, kini menjadi 43 rumah mencakup RT 1, 2, 3 RW 01 di Kampung Margamulya, Cikondang, Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (16/2/2025).

Pergerakan tanah sudah terjadi sejak 31 Januari 2025 dengan skalanya masih kecil, namun semakin parah sejak Selasa (11/2) pukul 15.00 WIB.

Hingga kini, bencana tersebut masih terus terjadidan merusak puluhan rumah, masjid dan sarana di Pondok Pesantren Manarul Huda.

Kepala Desa Cikondang Rosita menjelaskan, setelah didata ulang dan assessment oleh tim gabungan, jumlah bangunan yang terdampak mengalami peningkatan.  

Baca juga: Mata Air Terdampak Pergerakan Tanah, Ratusan Warga Takokak Cianjur Mulai Kesulitan Air Bersih

"Sesudah dilist jadi 43, kemarin, kan, jumlahnya baru 33 rumah," kata Rosita ketika dikonfirmasi, Minggu (16/2/2025).  

Pergerakan tanah di lokasi tersebut masih terus terjadi dengan rata-rata pergeseran bangunan mencapai 1 hingga 2 sentimeter perhari. 

Untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Linmas, serta pihak desa telah disiagakan di lokasi.  

"Jadi pergeseran tanah masih terjadi, per hari ada yang 1 senti hingga 2 sentimeter. Kami bersama petugas gabungan terus siaga, bilamana terjadi hal yang tak diinginkan bisa segera merespons. Kami sudah membentuk posko siaga di lokasi," jelasnya.  

Tim gabungan mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas guna menghindari risiko lebih besar akibat bencana ini.

"Antisipasinya kami sudah menyediakan GOR Desa bilamana harus dievakuasi warga, tapi sejauh ini belum ada," ungkap Rosita.

Baca juga: Ratusan Kepala Keluarga Terdampak Pergerakan Tanah di Takokak Cianjur, Menolak Direlokasi

Rosita mengatakan, sampai saat ini tim Geologi belum melakukan kajian langsung ke lokasi bencana yang merusak puluhan rumah warga Desa Cikondang tersebut.

"Sejauh ini belum ada, kalau sudah ada kajian kita jadi tahu penyebab bencana ini hingga mempersiapkan kedepannya seperti apa untuk keamanan warga disini, dan BPBD juga sudah bersurat untuk minta dilakukan kajian," katanya.

Bantuan pun sudah ada dari pihak relawan Jakarta Barat buat kebutuhan warganya. Sejauh ini kebutuhan sehari-hari masih terpantau aman.

"Terdampak saat ini ada di wilayah RT 1, 2, 3 RW 01. Sebagian warga yang rumah rusak parah mengungsi, tapi lainnya masih bertahan di rumahnya," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved