Mata Air Terdampak Pergerakan Tanah, Ratusan Warga Takokak Cianjur Mulai Kesulitan Air Bersih

Ratusan warga di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur kesulitan air bersih

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Istimewa
Warga bergotong royong menyingkirkan material longsor yang menutup sungai di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Ratusan warga di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur kesulitan air bersih akibat sumber mata air di wilayah tersebut terdampak pergerakan tanah.

Selain itu, lahan irigasi untuk pertanian milik masyarakat pun terancam kekeringan akibat kekurangan air.

Kepala Desa Waringinsari Nadir Muharam Abdurahman, mengungkapkan ratusan warga sudah hampir dua bulan kesulitan air bersih akibat sumber air terdampak pergerakan tanah.

"Akibatnya warga terpaksa harus menampung air hujan, untuk memenuhi kebutuhan keperluan sehari - hari, seperti mandi, cuci perlengkapan rumah tangga dan lainya," katanya saat dihubungi Senin (13/1/2025).

Tidak hanya kebutuhan untuk sehari - hari lanjut dia, sumber mata air yang terdampak pergerakan tanah tersebut berdampak terhadap sektor pertanian dan lahan perkebunana milik warga.

"Berdasarkan laporan yang diterima terdapat, ratusan hektare lahan sawah mengalami kekeringan karena pasokan air yang tidak memadai," katanya.

Baca juga: Ratusan Kepala Keluarga Terdampak Pergerakan Tanah di Takokak Cianjur, Menolak Direlokasi

Ia mencatat sebanyak 804 jiwa terdampak pergerakan tanah di Desa Waringinsari.

Selain itu, saluran irigasi yang menjadi penyuplai air utama rusak sehingga air ke pemukiman dan sawah terhenti.

Jumlah warga terdampak pergerakan tanah di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur bertambah dari sebanyak 257 Keluarga menjadi 279 Keluarga, Jumat (27/12/2024)
Jumlah warga terdampak pergerakan tanah di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur bertambah dari sebanyak 257 Keluarga menjadi 279 Keluarga, Jumat (27/12/2024) (Istimewa/ dok Kades)

"Kami sudah melaporkan situasi ini kepada dinas terkait, seperti Dinas Perumahan dan Pemukiman serta BPBD Kabupaten Cianjur," ujar Nadir.

Dia dan warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan berupa pasokan air bersih dan memperbaiki saluran irigasi yang rusak akibat pergerakan tanah.

"Saat ini warga juga membutuhkan pasokan air untuk mengatasi krisis air bersih dan mempertahankan produktivitas pertanian di wilayah tersebut," ucapnya.(*)

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved