Kasusnya Viral, Bule Penganiaya Lansia di Pangandaran Datangi Rumah Korban, Minta Laporan Dicabut

Nasimun (60) membenarkan, bahwa si bule beserta keluarganya didampingi lawyer sudah datang ke rumahnya.

Penulis: Padna | Editor: Ravianto
Padna/Tribun Jabar
DIANIAYA BULE - Nasimun korban penganiayaan bule di Pangandaran Jawa Barat saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/2/2025) 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Pasca-viral dan dilaporkan ke Polisi, keluarga bule WNA berinisial ZSS (52) terduga pelaku penganiayaan di kawasan wisata Pangandaran, Jawa Barat akhirnya datang ke rumah korban (Nasimun).

Keluarga bule mendatangi rumah korban, Nasimun pada hari Kamis 13 Februari 2025 sekitar pukul 17.00 WIB.

Nasimun (60) membenarkan, bahwa si bule beserta keluarganya didampingi lawyer sudah datang ke rumahnya.

"Intinya ke sini, silaturahmi, minta maaf, dan terakhir meminta pencabutan perkara (yang dilaporkan)," ujar Nasimun kepada sejumlah wartawan di rumahnya di Dusun Karangsalam Desa Pananjung Desa Pangandaran, Jumat (14/2/2025) pagi.

Si bule datang ke rumah Nasimun bersama istrinya dan ada utusan dari Susi Pudjiastuti.

"Utusan ibu Susi itu dua orang cewe cowo. Karena, ada kaitannya dengan karyawan ibu Susi," katanya.

Baca juga: Kasus Bule Aniaya Lansia di Kawasan Wisata Pangandaran, Polisi Panggil Para Saksi

Menanggapi apakah sudah terjadi islah, dia menyebut hal itu diserahkan ke dua pengacara yang mendampinginya.

"Kan ada yang ngurus bapak di sini, ada pendampingnya (pengacara). Jadi, bapak mah enggak tahu menahu soal itu. Itu silahkan tinggalkan utusan dari ibu Susi dengan pendamping dari bapak," ucap Nasimun.

BULE VS LANSIA - Suasana sesaat setelah kejadian tabrakan antara bule dan lansia dimana si Bule diduga menganiaya pengendara sepeda motor yang sudah tergeletak di Jalan Kidang Pananjung Pangandaran, Minggu 9 Februari 2025.
BULE VS LANSIA - Suasana sesaat setelah kejadian tabrakan antara bule dan lansia dimana si Bule diduga menganiaya pengendara sepeda motor yang sudah tergeletak di Jalan Kidang Pananjung Pangandaran, Minggu 9 Februari 2025. (capture grup WhatsApp)

Meskipun demikian, Nasimun mengaku tidak akan menuntut nominal besar seperti harus bayar sekian ratusan juta.

"Kecuali ada hati nurani dan belas kasihan ya, alhamdulillah itu rejeki dan mudah-mudahan bisa bermanfaat," ujarnya.

Pengacara korban, Ai Giwang Sari, mengatakan, memang saat ini tidak ada tuntunan signifikan dari pihak korban.

"Kita prosedural saja. Terlapor juga alhamdulilah sudah datang ke rumah korban," katanya.

Buka Lebar Pintu Maaf

Korban kecelakaan dan juga diduga penganiayaan si bule di kawasan wisata Pangandaran, berharap ada itikad baik dari warga negara asing (WNA) itu.

Korban ini bernama Nasimun (60), seorang pria lansia warga Dusun Karangsalam RT 04/ 05, Desa Pananjung, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. 

Nasimun adalah korban kecelakaan sekaligus diduga korban penganiayaan oleh seorang bule berinisial Mr. ZSS (52) asal California Amerika Serikat.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Kidang Pananjung RT 04/08 Dusun Parapat Desa Pangandaran, Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. 

Dan terjadi sewaktu Nasimun menjemput istrinya yang telah berjuang pecel di kawasan wisata pantai Pangandaran.

Nasimun menyampaikan, kini permasalahan yang telah dialaminya sebelumnya sudah diserahkan kepada Polres Pangandaran.

Pasca kejadian kecelakaan dan kemudian diduga dianiaya si bule, kondisi kesehatannya kini sudah mulai membaik

Dengan kondisinya saat ini, dia mengaku akan membuka lebar jika ada itikad baik dari pihak keluarga WNA ke rumahnya untuk langsung meminta maaf.

"Kan, kata pak Ustadz juga kalau ada orang yang minta maaf harus dimaafkan," ujar Nasimun kepada sejumlah wartawan di rumahnya, Kamis (13/2/2025) siang.

Menurutnya, jika yang bersangkutan datang ke rumahnya, berarti ada niat baik dan tentu akan diterima meskipun sudah lapor Polisi. 

Namun jika ada itikad baik dari WNA itu, dia mengaku kebingungan untuk mencabut kasus pelaporan yang kini sedang ditangani Polisi.

"Cara pencabutan pelaporan itu kan saya tidak tahu, ngurusnya harus gimana? Karena saya kan awam (tidak tahu)," ucapnya.

Jadi, intinya Nasimun akan menerima jika dari pihak keluarga WNA bersangkutan meminta untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

"Ya, saya juga bersedia dan disaksikan oleh pihak keluarga. Bukannya aki ingin disembah, atau minta dihargai. Tapi, kan kemanusiaan saja. Karena, minta maaf kan enggak bayar," kata Nasimun.

Meskipun memang, hingga kini belum ada dari pihak keluarga WNA yang datang ke rumahnya untuk meminta maaf."Kemarin - kemarin ada yang datang ke rumah, tapi cuma dari perwakilan saja," ujarnya. *

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved