BSI Cetak Pertumbuhan Laba 22,83 Persen Sepanjang Periode Menantang Tahun 2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencetak laba bersih mencapai Rp7,01 triliun, tumbuh dobel digit 22,83% sepanjang tahun 2024. 

|
Penulis: Nappisah | Editor: Januar Pribadi Hamel
Dok BSI
PAPARAN KINERJA - Paparan kinerja disampaikan oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi (tengah), Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar (Paling kiri), Direktur Information Technology BSI Saladin D Effendi (Kedua dari kiri), Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi (Ketiga dari kiri), Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho (lima dari kiri), Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (enam dari kiri) dan Direktur Risk Management BSI Grandhis H Harumansyah (paling kanan). Dok. BSI. 

“Kami mengambil peluang dengan memanfaatkan potensi Islamic ecosystem yang hanya dimiliki oleh bank syariah. Salah satunya lewat bisnis emas dan haji. Inovasi dan transformasi digital yang memudahkan transaksi secara digital juga turut berdampak positif terhadap penghimpunan DPK,” ujarnya.

Penyaluran pembiayaan BSI juga menunjukkan kinerja impresif dengan pertumbuhan di atas industri. 

Pada 2024, BSI tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp278,48 triliun, tumbuh 15,88 % yoy. 

Berdasarkan segmen, pembiayaan yang disalurkan oleh BSI ke segmen wholesale mencapai Rp77,22 triliun atau tumbuh 14,38 % yoy, disusul segmen ritel senilai Rp49,38 triliun (naik 16,86 % yoy). 

Selain itu, pembiayaan untuk segmen konsumer tercatat Rp151,88 triliun atau naik 16,34 % yoy.

“BSI ini punya demand side yang luar biasa kuat, untuk itu kami terus meningkatkan dan memperbaiki sisi supply. Supply ini adalah dari sisi produk hingga distribution channel, tidak hanya cabang tetapi juga elektronik channel seperti ATM, mobile banking, QRIS dan lainnya,” tutur Hery.

Pengelolaan pembiayaan secara tepat berimbas pada membaiknya kualitas pembiayaan yang disalurkan. Per akhir 2024, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross BSI membaik menjadi 1,90 % . Cost of credit (CoC) perseroan juga membaik di level 0,83 % pada 2024. 

Bagi pemilik saham, perseroan juga mencetak rasio imbal hasil menarik, yang terlihat dari angka return on equity (ROE) sebesar 17,77 % . 

Pihaknya menutup tahun 2024 dengan kenaikan aset sebesar 15,55 % menjadi Rp408,61 triliun. Adapun rasio return on asset (ROA) perseroan pada 2024 berada di level 2,49 % .

Hery menegaskan, rasio keuangan yang solid menjadi kunci tercapainya kinerja yang positif. 

“Sejumlah indikator keuangan lainnya menunjukan pencapaian kinerja yang tidak kalah solid, yang menopang pencapaian bottom line,” ungkapnya. (*) 

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved