Puluhan Bus Sekolah Miliaran Rupiah Terbengkalai, Pemkot Bandung Dinilai Tak Lakukan Kajian Matang

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Bandung, jumlah total bus sekolah tersebut ada 36 unit

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
BUS SEKOLAH TERBENGKALAI - Bus sekolah yang terbengkalai hanya terparkir di Kantor Dinas Perhubungan Kota Bandung, Kamis (30/1/2025). Jumlah total bus sekolah tersebut ada 36 unit dengan rincian 14 unit sudah dilelang, 5 beroperasi, 16 rusak berat, dan satu unit merupakan hibah dari Pomdam. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Yogi Suprayogi menyoroti adanya puluhan bus sekolah milik Pemkot Bandung yang terbengkalai dan hingga saat ini hanya terparkir di halaman Kantor Dinas Perhubungan.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Bandung, jumlah total bus sekolah tersebut ada 36 unit dengan rincian 14 unit sudah dilelang, 5 beroperasi, 16 rusak berat, dan satu unit merupakan hibah dari Pomdam.

Yogi mengatakan, Pemkot Bandung tidak melakukan kajian secara matang dan lengkap dalam meluncurkan bus sekolah tersebut, sehingga pada akhirnya puluhan kendaraan itu menjadi terbengkalai dan kini sudah tak terpakai.

"Kalimatnya bisa disebut tukcing atau dibentuk untuk cicing (diam). Jadi seharusnya enggak bisa seperti itu karena ini kan uang rakyat," ujarnya saat dihubungi, Kamis (30/1/2025).

Sebelum meluncurkan bus sekolah tersebut, kata Yogi, seharusnya Pemkot Bandung melakukan kajian yang matang terkait rute menuju ke setiap sekolah agar memudahkan pelajar, tetapi tidak berbenturan dengan transportasi umum eksisting.

"Sebetulnya harus dikaji dulu mau trayek mana, jangan sampai mengganggu angkot agar tidak ada kejadian seperti opang dan ojol. Jadi menurut saya harus ada kajian dulu ya, kemudian disimulasikan," kata Yogi.

Baca juga: Puluhan Bus Sekolah yang Terbengkalai Bandung Ternyata Habiskan Anggaran Rp 10 Miliar

Mengingat saat ini kondisi bus sekolah sudah terlanjur terbengkalai, dia menyarankan agar Pemkot Bandung melakukan kurasi dan audit terhadap kendaraan untuk kemudian dilelang karena saat ini sudah tidak mungkin jika harus diperbaiki.

"Harusnya dikurasi dulu ya, apakah si bus itu masih bisa digunakan atau tidak. Kalau tidak, harus ada pengadaan baru karena berkaitan dengan keselamatan penumpang. Kalau sekarang mau dilelang dan appraisal ya itu bagus, memang harus gitu," ucapnya.

Sementara di sisi lain, Yogi menilai kebijakan Pemkot Bandung meluncurkan bus sekolah itu sudah tepat karena tujuannya untuk mengatasi kemacetan saat jam masuk sekolah, sehingga pihaknya mendukung jika ada pengadaan bus sekolah yang baru.

"Nanti di zamannya wali kota baru harus ada pengadaan baru karena isu penting di Kota Bandung itu salah satunya kemacetan. Jadi itu untuk menterjemahkan program wali kota baru tentang mengatasi kemacetan," kata Yogi.

Hanya saja, kata dia, jika nantinya ada pengadaan baru tetap harus ada kajian matang dan simulasi rute. Jika itu dilakukan dan kajiannya tepat, maka pelajar yang akan naik bus akan banyak, apalagi saat ini sudah tidak lagi PPDB sistem zonasi.

"Dengan PPDB zonasi itu tidak ada, berarti sekolah bisa dimanapun tetapi tetap saja, simulasi rute itu penting, jangan sampai sudah pengadaan terbengkalai lagi," ucapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved