Hibahkan Lahan untuk SMKN 1 Cijeungjing, H Elih : Saya Sudah Diperiksa Kejari, Tidak Ada Masalah

Sekolah tersebut hingga kini belum beroperasi penuh karena berbagai kendala, termasuk pemeriksaan dari aparat penegak hukum.

Tribun Priangan/ Ai Sani Nuraini
SEKOLAH TERBENGKALAI - Potret bangunan SMKN 1 Cijeungjing yang mangkrak dan kondisinya tak terurus dipenuhi banyak tumbuhan liar di sekitar gedung, Jumat (27/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – H. Elih Sudiapermana, pemilik lahan yang menghibahkan tanahnya untuk pembangunan SMK Negeri 1 Cijeungjing, akhirnya angkat bicara terkait polemik mangkraknya proyek pembangunan sekolah tersebut. 

Sekolah yang dibangun di Dusun Sukalena, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, hingga kini belum beroperasi penuh karena berbagai kendala, termasuk pemeriksaan dari aparat penegak hukum.

Kepada Tribun, H. Elih mengungkapkan bahwa awalnya dirinya bersama masyarakat Cijeungjing mengajukan permohonan kepada Gubernur Jawa Barat untuk membangun sekolah negeri di wilayah tersebut.

Baca juga: Kapolres Subang, Purwakarta, Ciamis, Sumedang, Bogor, Garut, dan Pangandaran Berganti

"Karena di Kecamatan Cijeungjing belum ada sekolah negeri, baik SMA maupun SMK. Saya bersama masyarakat mengajukan permohonan sejak tahun 2019. Alhamdulillah direspons dan mulai dibangun sekitar tahun 2023," ujar Elih saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (27/6/2025).

Lahan seluas kurang lebih satu hektare yang menjadi lokasi sekolah merupakan tanah milik pribadi H. Elih yang dihibahkan secara sukarela.

"Itu hibah murni. Tidak ada kompensasi. Tapi karena ada laporan, saya sempat dipanggil tiga kali oleh Kejaksaan," ungkapnya.

Elih menjelaskan bahwa dirinya telah diperiksa sebanyak tiga kali sebagai saksi dalam proses penyelidikan terkait pengadaan tanah sekolah tersebut.

"Sudah saya jelaskan semuanya di bawah sumpah. Bahkan sudah dilakukan gelar perkara dan dinyatakan bahwa pengadaan tanah tidak ada masalah. Sekarang penyelidikan sudah masuk ke ranah pembangunan, bukan lagi ranah saya," tegasnya.

Ia mengaku tidak mengenal pihak kontraktor atau pemborong yang terlibat dalam proyek pembangunan sekolah tersebut.

"Saya tidak pernah bertemu, tidak kenal dengan pemborong. Jadi urusan saya hanya sebatas hibah tanah saja," jelasnya.

Terkait kondisi bangunan yang dikabarkan mengalami keretakan dan tidak sesuai spesifikasi, H. Elih enggan berkomentar lebih jauh dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.

"Kalau soal teknis pembangunan saya tidak paham. Sekarang juga katanya lagi diperiksa karena spek bangunan banyak yang tidak sesuai," imbuh Elih, yang kini aktif sebagai Dosen PNS di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

Sebagai informasi, pembangunan SMKN 1 Cijeungjing ditujukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan sekolah kejuruan negeri di kawasan timur Ciamis.

Namun hingga pertengahan 2025, sekolah tersebut belum dapat difungsikan secara optimal karena adanya temuan masalah pada pembangunan fisik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved