Hibahkan Lahan untuk SMKN 1 Cijeungjing, H Elih : Saya Sudah Diperiksa Kejari, Tidak Ada Masalah
Sekolah tersebut hingga kini belum beroperasi penuh karena berbagai kendala, termasuk pemeriksaan dari aparat penegak hukum.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – H. Elih Sudiapermana, pemilik lahan yang menghibahkan tanahnya untuk pembangunan SMK Negeri 1 Cijeungjing, akhirnya angkat bicara terkait polemik mangkraknya proyek pembangunan sekolah tersebut.
Sekolah yang dibangun di Dusun Sukalena, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, hingga kini belum beroperasi penuh karena berbagai kendala, termasuk pemeriksaan dari aparat penegak hukum.
Kepada Tribun, H. Elih mengungkapkan bahwa awalnya dirinya bersama masyarakat Cijeungjing mengajukan permohonan kepada Gubernur Jawa Barat untuk membangun sekolah negeri di wilayah tersebut.
Baca juga: Kapolres Subang, Purwakarta, Ciamis, Sumedang, Bogor, Garut, dan Pangandaran Berganti
"Karena di Kecamatan Cijeungjing belum ada sekolah negeri, baik SMA maupun SMK. Saya bersama masyarakat mengajukan permohonan sejak tahun 2019. Alhamdulillah direspons dan mulai dibangun sekitar tahun 2023," ujar Elih saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (27/6/2025).
Lahan seluas kurang lebih satu hektare yang menjadi lokasi sekolah merupakan tanah milik pribadi H. Elih yang dihibahkan secara sukarela.
"Itu hibah murni. Tidak ada kompensasi. Tapi karena ada laporan, saya sempat dipanggil tiga kali oleh Kejaksaan," ungkapnya.
Elih menjelaskan bahwa dirinya telah diperiksa sebanyak tiga kali sebagai saksi dalam proses penyelidikan terkait pengadaan tanah sekolah tersebut.
"Sudah saya jelaskan semuanya di bawah sumpah. Bahkan sudah dilakukan gelar perkara dan dinyatakan bahwa pengadaan tanah tidak ada masalah. Sekarang penyelidikan sudah masuk ke ranah pembangunan, bukan lagi ranah saya," tegasnya.
Ia mengaku tidak mengenal pihak kontraktor atau pemborong yang terlibat dalam proyek pembangunan sekolah tersebut.
"Saya tidak pernah bertemu, tidak kenal dengan pemborong. Jadi urusan saya hanya sebatas hibah tanah saja," jelasnya.
Terkait kondisi bangunan yang dikabarkan mengalami keretakan dan tidak sesuai spesifikasi, H. Elih enggan berkomentar lebih jauh dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
"Kalau soal teknis pembangunan saya tidak paham. Sekarang juga katanya lagi diperiksa karena spek bangunan banyak yang tidak sesuai," imbuh Elih, yang kini aktif sebagai Dosen PNS di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Sebagai informasi, pembangunan SMKN 1 Cijeungjing ditujukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan sekolah kejuruan negeri di kawasan timur Ciamis.
Namun hingga pertengahan 2025, sekolah tersebut belum dapat difungsikan secara optimal karena adanya temuan masalah pada pembangunan fisik.
Mengenal Makna dan Filosofi Jamasan Pusaka di Situs Jambansari Ciamis Setiap Rabiul Awal |
![]() |
---|
Mengenal Situs Geger Sunten di Tambaksari Ciamis, Warisan Sejarah Galuh dan Kisah Ciung Wanara |
![]() |
---|
Penampakan Horor Bangunan Pojok Baca di Lapang Merdeka Pangandaran: Belukar Memanjat Atap Bolong |
![]() |
---|
Bupati Ciamis Sudah Peringatkan, ASN yang Terlibat Judi Akan Langsung Dipecat: Tak Ada Kompromi |
![]() |
---|
Selisih Harga Daging Ayam di Ciamis Capai Rp13.000 per Kg, Konsumen Pilih Beli Langsung ke Kandang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.